Liputan6.com, Jakarta - Cerita seekor kucing yang menggemaskan kembali terjadi. Kali ini kucing yang dikabarkan hilang oleh pemiliknya ternyata masih hidup dan berada di puncak gunung bersama dua orang pendaki.
Peristiwa itu diketahui saat dua pendaki, Cyril dan Erik Rohrer terkejut setelah diikuti seekor kucing di puncak gunung dengan ketinggian 10 ribu kaki. Saat itu, mereka sedang melewati salju tebal yang menyelimuti Gunung Britsen di Swiss, seperti dilansir dari laman Metro, Rabu, 28 April 2021.
Advertisement
Baca Juga
Mereka mendengar kucing itu mengeong dari balik pohon. Awalnya, kucing itu berada di lereng gunung. Karena tidak ingin sendirian, ia mengikuti para pendaki lain sampai ke puncak gunung. Kemungkinan besar si kucing itu telah mendaki puncak gunung tiga kali selama petualangannya.
Kelompok lain akhirnya membawa kucing itu kembali ke lereng dan menyatukannya kembali dengan pemiliknya.
"Ketika kami mendengar seekor kucing di hutan yang gelap. Ia terkesan sangat takut dan bingung," ujar Cyril, dari Sachelsn, Swiss.
Bristen merupakan salah satu Skytours terpanjang di kawasan tersebut dengan titik awal 800 meter di bawah permukaan laut (mdpl) dan hampir 2300 meter untuk sampai ke puncak Bristen pada 3073 meter di bawah permukaan laut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3 Kali di Puncak
Dua pendaki itu mengatakan tak bisa menyingkirkan kucing itu saat berjalan menanjak. Kucing itu tetap bersama dua pendaki itu hingga di atas ketinggian 3000 mdpl. Ia bahkan sempat menggigil dan cakarnya sempat berdarah.
"Kadang-kadang kami menggendongnya ketika dia terlalu lelah untuk berjalan menanjak lagi. Kami benar-benar bingung. Saya merasa sangat kasihan pada kucing itu. Dia benar-benar kelelahan di punggung bukit di bawah puncak," kata dia.
Cyril dan Erik disusul oleh sekelompok pendaki lain di puncak dan mereka membawa kucing itu kembali ke lembah. Mereka kemudian menemukan hewan itu telah hilang selama empat hari dan telah mengikuti kelompok pendaki lain selama dua hari terakhir.
"Jadi dia telah berada di puncak tiga kali. Hewan itu jauh lebih tangguh dari manusia. Ia tidak akan pernah menyerah, meskipun ia benar-benar terluka parah," imbuh Cyril.
Advertisement