Sukses

Sandiaga Uno Sebut Ajang No Sleep For Weekend Tingkatkan Wawasan dan Kreativitas

Menparekraf Sandiaga Uno mengajak anak muda untuk berkreativitas demi masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan dukungan diadakannnya acara No Sleep For Weekend. Bagi Sandiaga, acara tersebut membangkitkan perekonomian Indonesia di tengah situasi pandemi corona Covid-19.

"NSFW diharapkan bisa mendorong kebangkitan kemulihan ekonomi kita di tengah pandemi dan sulitnya kehidupan saat ini karena Covid-19," kata Sandiaga dalam webinar No Sleep For Weekend Online Conference 2.0 yang diselenggarakan Dyandra Promosindo, Jumat, 30 April 2021.

Sandiaga mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta kreativitas melalui diskusi, dan peningkatan kualitas ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. Bagi Sandiaga, NSFW merupakan gerakan baru yang bertujuan peleburan generasi emas di Indonesia.

"Kami mempunyai generasi emas sekarang yang usianya antara 17 hingga 35 tahun. Mereka mendominasi 50 persen lebih populasi kita. Harapannya dengan tidak tidur, kita berdiskusi untuk mendapatkan solusi-solusi yang baru dan inovatif serta bermanfaat serta berharga," tutur Sandiaga.

Hasil tersebut, lanjut Sandiaga, bisa jadi masukan untuk perumusan kebijakan-kebijakan pemerintah, dunia usaha, bisnis, institusi pendidikan, komunitas, dan media.

"Gegara Covid-19 ini tercatat 24,3 juta orang mengalami pengurangan jam kerja. Dengan pengurangan jam kerja, berarti turun pendapatnya. Ini berbahaya karena kita dapat fase bonus demografi. Dengan bonus demografi, peluang kita untuk menjadi negara yang maju," kata Sandiaga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Karya-Karya Keren

Sementara itu, musisi Sirin Farid Stevy mengungkapkan dua hingga tiga tahun ke depan akan ada banyak karya bagus. Ia menyebutnya sebagai tsunami karya-karya keren.

Saat ini, kata Farid, musisi-musisi sedang kembali ke studio, juga sedang melihat apa yang harus dibicarakan dan diperbuat. Jika kemarin-kemarin semua seperti sudah dibicarakan.

"Hari ini kita seperti diberikan konteks besar, suatu ruang besar yang harus direspons. Ramalan saya, dua hingga tiga tahun ke depan itu industri musik apapun akan menjadi industri yang sangat sengit persaingannya dalam konteks karya," kata Farid.

3 dari 3 halaman

Pro dan Kontra RUU Permusikan