Sukses

Wanita Keturunan Arab-Amerika Patahkan Stereotip soal Orang Kulit Berwarna

Wanita keturunan Arab-Amerika pertama yang berpartisipasi dalam balapan seri nasional National Association for Stock Car Auto Racing (NASCAR)

Liputan6.com, Jakarta - Stereotip tentang warna kulit gelap yang berhubungan dengan hal-hal kurang baik masih melekat di pikiran beberapa orang di Amerika. Stereotip ini juga dialami oleh wanita keturunan Arab-Amerika, Toni Breidinger.

Namun, Toni Breidinger telah menghancurkan stereotip masyarakat Amerika tersebut dengan mencetak rekor menjadi wanita keturunan Arab-Amerika pertama yang berpartisipasi dalam balapan seri nasional National Association for Stock Car Auto Racing (NASCAR) pada Sabtu, 13 Februari 2021.

Dilansir dari NowThisNews, Sabtu, 1 Mei 2021, Young’s Motorsports mengumumkan bahwa pembalap wanita usia 21 tahun tersebut bergabung dengan organisasi Young’s Motorsports untuk mengikuti beberapa ajang seperti ARCA Menards Series dan NASCAR Camping World Truck Series (NCWTS).

“Saya kecewa jadi yang pertama, tetapi saya selalu mengatakan bahwa saya bukan yang terakhir. Saya ingin membuka jalan bagi orang lain setelah saya,” ujar Breidinger.

Sejak melakukan debut semi pro pada 2018, wanita asal Lebanon ini telah menyadari tantangan yang ia hadapi sebagai wanita yang memiliki warna kulit berbeda dalam dunia olahraga seperti balap mobil.

Breidinger mengatakan, ia menemukan komentar provokatif dan juga rasis selama perjalanannya untuk membuat sejarah ini. Ketika Facebook resmi NASCAR mengumumkan bahwa Breidinger akan balapan di Daytona Speedway, komentar tentang dirinya menghujani laman Facebook NASCAR.

“Saya tidak akan menjadi seorang pembalap jika saya bukanlah orang Amerika,” tulis komentar salah satu akun Facebook di laman NASCAR.

Menanggapi hal tersebut, Breidinger mengatakan bahwa balapan dapat dilakukan oleh semua orang, tidak ada aturan yang membatasi jenis kelamin ataupun ras. Selama dirinya menyukai hal tersebut, ia tidak akan memikirkan apa yang dikatakan orang-orang terhadapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Suka Dunia Balap Sejak Umur Sembilan Tahun

Sejak usia sembilan tahun, Breidinger mengaku telah jatuh cinta pada dunia balap mobil saat pertama kali bermain go-kart. Saat kecil ia belum mengetahui apa risiko yang ia hadapi nantinya. Setelah menginjak usia remaja, Breidinger memutuskan untuk memilih menjadi seorang pembalap mobil sebagai kariernya.

Awalnya, ia merasa gugup dengan keputusannya karena takut orang-orang menganggapnya berbeda. Namun, Breidinger memberanikan diri untuk menjalani apa yang ia pilih tanpa memikirkan pandangan orang lain terhadap dirinya.

“Jika orang tak suka dari mana saya berasal atau bagaimana latar belakang saya dan apapun tentang saya, saya tidak peduli dan inilah saya,” tutur Breidinger.

Breidinger berharap agar platformnya tetap aktif. Olahraga balap mobil ini dapat membuat bangga keluarganya, Breidinger berharap agar apa yang ia lakukan dapat menginspirasi kaum muda dengan kulit berwarna di seluruh dunia.

“Saya tidak ingin hanya menjadi pembalap mobil. Saya ingin menginspirasi, seperti membuat dampak kecil dalam kehidupan seseorang,” pungkasnya. (Dinda Rizky Amalia Siregar)

3 dari 3 halaman

DAFTAR PEMBALAP MOTOGP 2018