Sukses

Kelompok Sastra Indonesia dan Korea Selatan Sepakati Kerja Sama Pengembangan Dunia Sastra

Sejumlah program disiapkan antara dua kelompok sastra beda negara, yakni Indonesia dan Korea Selatan, untuk mengembangkan dunia sastra di tempat masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta - Sastra tidak dapat terlepas dari ruang sosial dan lingkungan kehidupan secara menyeluruh, terlebih di era digitalisasi dan globalisasi seperti saat ini. Sastra merespons berbagai hal dan peristiwa yang terjadi di sekitar untuk menjaga kemuliaan nilai-nilai kemanusiaan.

Selain itu, sastra adalah sistem nilai yang hakikatnya bersifat universal, meneguhkan perlawanan terhadap ketidakadilan, kekerasan, menentang penindasan dan penjajahan dalam berbagai bentuk, mengagungkan hak asasi manusia, memperjuangkan kesetaraan, dan turut merawat relasi dan menjaga harmoni antara diri manusia dan bumi, serta alam semesta.

Hal itu menjadi inti yang melandasi perjanjian kerja sama kesusastraan antara kelompok sastra Indonesia, Setanggi, dengan kelompok sastra Korea, Changjak 21. Perjanjian kerja sama ditandatangani pada Sabtu, 1 Mei 2021, yang berlangsung secara virtual.

Ketua Setanggi, Nenden Lilis dan dan Ketua Changjak 21, Moon Changgil, mengungkapkan bahwa keduanya telah mencanangkan berbagai program kerja sama, antara lain publikasi dan penerbitan karya, penerjemahan karya, penyelenggaraan diklat, seminar, simposium, dan festival.

Hal tersebut dilakukan untuk saling memperkenalkan, memajukan, dan mengembangkan daya cipta serta kreativitas sastra kedua negara secara berkelanjutan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Makin Tersosialisasi

Wakil Ketua Setanggi, Putu Fajar Arcana dan Warih Wisatsana, serta juru bicara Changjak 21, Kim Young Soo, merasa senang dengan tercapainya perjanjian ini. Mereka meyakini kerja sama itu bisa membuat kesusastraan kedua negara semakin tersosialisasi

Keduanya juga berharap lewat hubungan bilateral sastra kedua negara ini tercipta perjuangan pemuliaan nilai-nilai kemanusiaan secara universal di tengah semakin tergerusnya nilai-nilai tersebut di berbagai wilayah dunia. Acara tersebut turut dimeriahkan oleh penampilan sastra dari seniman dan sastrawan negara masing-masing dengan menampilkan musikalisasi puisi, pembacaan puisi, dan visualisasi karya sastra.

Salah satu penampilan dari pihak Korea menarik perhatian. Sworn Chae, menampilkan musical saw play yang membius para penonton. Penampillanya diakhiri dengan tepuk meriah para tamu undangan. (Jihan Karina Lasena)

3 dari 3 halaman

Infografis Wayang Potehi