Liputan6.com, Jakarta - Kisah tragis menimpa seorang perempuan di Thailand yang tengah hamil sang buah hati. Ia didorong dari tebing oleh suaminya sendiri ketika keduanya melihat matahari terbit pada 9 Juni 2019 lalu.
Dilansir dari laman South China Morning Post, Minggu, 2 Mei 2021, perempuan bernama Wang Nan tengah hamil tiga bulan saat suaminya, Yu Xiaodong mendorongnya ke tebing. Insiden itu mengakibatkan tubuh Wang menabrak lapisan pohon tebal sebelum terbentur ke batu di Taman Nasional Pha Taem, Ubon Ratchathani, Thailand.
Wang terbaring kesakitan selama setengah jam sebelum akhirnya seorang turis menemukannya dan ia lantas dilarikan ke rumah sakit setempat. Sebelumnya, Yu menekan Wang untuk mendapat uang yang akan digunakan membayar utang judi.
Advertisement
Baca Juga
Percobaan pembunuhan ini adalah upaya putus asa untuk mendapatkan kekayaan Wang, hingga pengadilan Thailand kemudian mendengarnya. Wang telah menjalankan bisnis perdagangan barang antara China dan Thailand sebelum keduanya menikah dua tahun sebelumnya.
Usai didorong dan terjatuh, Wang selamat dengan menderita 17 patah tulang. Tubuhnya lantas dipasangangi tiga pelat logam dan bergantung pada orangtuanya untuk dapat dukungan.
Wang terpaksa harus kehilangan bayinya yang belum lahir karena dosis besar obat yang harus ia minum usai serangan itu. Ia juga harus menjalani operasi demi operasi dan berjuang untuk membangun kembali kekuatannya dengan fisioterapi di antara operasi.
Selama dua tahun terakhi,r ia telah menjalani pengulangan operasi dan rehabilitasi tak ada habisnya, katanya yang pulang ke Nanjing tiga pekan usai serangan pada musim panas 2019. "Saya telah sembuh secara mental, tetapi tidak secara fisik. Ada jurang pemisah antara pikiran dan tubuh saya sekarang," katanya kepada South China Morning Post.
Pengadilan di Provinsi Ubon Ratchathani menjatuhi Yu hukuman penjara seumur hidup dan memerintahkan untuk membayar kompensasi sekitar 170 ribu dolar AS pada Maret tahun lalu. Ia telah mengajukan banding dan sidang kedua sedang berlangsung.
"Saya ingin hukuman yang paling berat untuknya. Ia menyakiti istri dan anaknya. Sampai batas tertentu, bayi saya dibunuh olehnya," kata perempuan berusia 33 tahun itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gara-Gara Judi
Wang dan Yu menikah pada Juli 2017, hanya dua bulan setelah bertemu satu sama lain di Bangkok. Wang ingat Yu melamarnya hampir setiap hari.
Yu menjemputnya setelah kelas bahasa Thailand-nya setiap hari selama seminggu, sebelum menulis surat panjang untuk mengungkapkan kasih sayangnya dan ingin menghabiskan sisa hidup dengannya. Namun, dua tahun kemudian, Wang menyadari suaminya bangkrut, tidak mau bekerja dan memanfaatkannya untuk uang. Yu berulang kali menekannya untuk melunasi utang judi.
Hubungan mereka kian memburuk ketika Yu memintanya untuk membayar hutang 309 ribu dolar AS pada awal 2019. Merasa muak, kali ini Wang hanya membayar setengah dari jumlah tersebut dan bersikeras suaminya yang membayar sisanya.
Insiden Wang jatuh awalnya dianggap sebagai kecelakaan, karena Yu berpura-pura pergi saat Wang jatuh dan mengancam akan membunuhnya jika dia berbicara. Ketakutan membuat Wang tidak bicara apa-apa soal yang sebenarnya terjadi dan berpura-pura pergi bersama Yu yang tidak pernah meninggalkan sisi tempat tidurnya.
Baru pada hari kelima usai serangan itu Yu akhirnya lengah dan pergi keluar untuk sarapan. Wang memanfaatkan kesempatannya dan memberi tahu seorang dokter di rumah sakit bahwa kejatuhannya bukanlah kecelakaan.
Wang di rumah sakit secara diam-diam merekam percakapan mereka, di mana Yu mengakui bahwa dia mendorongnya, ini menjadi bukti penting untuk pengadilan. "Setelah cerita yang dilaporkan, banyak orang menganggapnya luar biasa. Mereka terkejut bahwa manusia bisa begitu jahat," kata Wang.
"Saya maju karena saya ingin perempuan lain belajar dari pengalaman saya, Anda mungkin belum pernah melihat orang seperti itu sebelumnya. Tetapi, setelah mempelajari cerita saya, Anda harus tetap waspada. Jika Anda memiliki pengalaman serupa, Anda harus mengakhiri hubungan tepat waktu," jelasnya. (Muhammad Thoifur)
Advertisement