Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno baru saja mengunjungi sejumlah tempat di Aceh. Salah satunya adalah Pantai Lampuuk di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Ia menilai daerah tersebut cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata olahraga.
"Jadi, nanti berenangnya di sini, lalu bersepedanya bisa di beberapa daerah di Aceh Besar, dan akan ditutup dengan maraton, yang dikemas dengan bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," kata Sandiaga pada Minggu, 2 Mei 2021, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (3/5/2021).
Menurut Menparekraf, renang di perairan terbuka dan triathlon cocok untuk dikembangkan di Lampuuk lantaran memiliki garis pantai yang panjang dan arus pantai yang juga cukup panjang. Panjangnya sekitar 1-2 kilometer dari bibir pantai ke tengah laut.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi ini nanti akan disurvei potensi pelaksanaan open water swimming untuk long distance swimming di sini," katanya.
Selain wisata olahraga, Sandiaga mengatakan Lampuuk memiliki potensi wisata sejarah dan religi. Hal ini ditunjukkan lewat keberadaan Masjid Rahmatullah yang masih berdiri kokoh meski diterjang tsunami pada 2004 lalu. Di samping itu, ia juga melihat ada potensi wisata kuliner hasil laut yang bisa membuat wisatawan semakin betah.
Untuk itu, ia mendukung sejumlah fasilitas, seperti pembangunan musala di Lampuuk, untuk melengkapi amenitas yang diperlukan. "Agar ibadah kita tidak tinggal saat berwisata," ujar dia.
Menanggapi usulan Menparekraf, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Jamaluddin, mengatakan akan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan di Pantai Lampuuk, seperti toilet dan sarana kesehatan seperti ambulans untuk para penjaga pantai.
"Kami sudah dibantu pada saat sosialisasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability) ada perangkat-perangkat seperti tong sampah dan segala macamnya sudah dibantu (Kemenparekraf). Mudah-mudahan wisata kita semakin maju dengan kolaborasi antara kementerian dan Disparpora Aceh Besar yang saling bersinergi mempercepat pengembangan fasilitas yang dibutuhkan di destinasi wisata ini," ucap Jamaluddin.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Rencana Investasi Uni Emirat Arab
Sebelumnya, Menparekraf sempat menemui Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, pada Sabtu, 1 Mei 2021. Pertemuan tersebut di antaranya membahas tindak lanjut rencana investasi Uni Emirat Arab di Aceh bernilai sekitar 500 juta dolar AS atau sekitar Rp7 triliun.
"Tadi kita secara rinci membahas tahapan-tahapan dan rencana-rencana kesiapan kita atas rencana investasi dari Uni Emirat Arab di sektor pariwisata," kata Sandi.
Perusahaan asal UEA, Murban Energy Ltd, telah menandatangani Letter of Intent antara Pemerintah Aceh dengan Murban Energy di sela-sela kegiatan forum bisnis "Indonesia-Emirates Amazing Week (IEAW) 2021" pada Maret 2021. Investasi yang bertujuan untuk pengembangan kawasan wisata itu akan dipusatkan di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.
"Setelah ini akan kita lakukan rapat lanjutan dengan kementerian dan lembaga terkait," kata Sandiaga.
Sementara itu, Gubernur Aceh mengaku masih mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam rangka merealisasikan rencana investasi dari Uni Emirat Arab. "Seperti misalnya hibah lahan milik pemprov dihibahkan ke pemerintah pusat dan juga perizinan yang jadi kewenangan kita ini sudah kita lakukan," kata Nova.
Dengan adanya investasi ini, ia berharap akan lebih banyak lagi investasi dari negara sahabat lain yang masuk ke Aceh. "Sebenarnya dari UAE itu sudah masuk (investasi) Mubadala Oil and Gas di Blok Andaman, mudah-mudahan pariwisata yang berikutnya," ujar Nova.
Advertisement