Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle mengumumkan akan segera menerbitkan buku anak-anak perdananya. Buku berjudul The Bench itu diakuinya disusun berdasarkan puisi yang ia tujukan untuk Pangeran Harry tak lama setelah kelahiran putra mereka, Archie, pada 2019.
Buku cerita bergambar itu baru akan dirilis pada 8 Juni 2021. Belum juga dirilis, buku anak yang mengangkat sudut pandang seorang ibu tersebut sudah menuai kontroversi. Meghan dituding menjiplak buku cerita anak yang berjudul hampir mirip, yakni The Boy on The Bench karya Corrinne Averris, baik dari sampul maupun ilustrasinya.
Averiss, sang penulis yang namanya dikaitkan dalam isu tersebut, akhirnya angkat suara. Ia mengunggah pendapatnya lewat cuitan di Twitter pada 5 Mei 2021, setelah mengaku membaca kutipan buku Meghan.
Advertisement
Baca Juga
"Membaca deskripsi dan kutipan dari buku terbaru terbitan Duchess, ini bukan cerita atau tema yang sama dengan The Boy on The Bench. Saya tidak melihat ada kesamaan di buku ini," tulis Averiss, dikutip dari The Independent, Kamis (6/5/2021).
Sementara itu, penulis kerajaan Angela Levin mengkritik penggunaan nama pena Meghan dalam buku anak karyanya. Ia menyebut penggunaan Meghan, The Duchess of Sussex, pada buku itu adalah hal yang konyol.
"Fakta bahwa dia ingin mempertahankan gelar kerajaannya dan buku itu ditulis dengan nama Meghan, The Duchess of Sussex, sungguh menggelikan," kata penulis biografi Pangeran Harry kepada The Sun.
Menurut Levin, kebanyakan orang dengan gelar kerajaan tidak akan menggunakannya saat menandatangani sebuah buku. "Anda tidak bisa menggunakan posisi kerajaan anda untuk mendapatkan keuntungan komersial. Tidak banyak juga orang yang menulis gelar mereka saat menandatangani sebuah buku, sehingga hal ini terlihat konyol," tambahnya.
Kritik pedas juga datang juga dilontarkan oleh Phil Dampier, penulis Royally Suites: Harry and Meghan in The Own Words. Ia menuding Meghan menggunakan buku itu untuk menyebarkan curahan hati Pangeran Harry setelah kehilangan gelar militernya.
Ratu Elizabeth II mencopot gelar militer Harry setelah ia memutuskan mundur dari anggota senior kerajaan. "Ilustrasi tentang seorang tentara berambut merah yang memeluk anak laki-lakinya, terlihat seperti dia telah pulang dari perang setelah bertahun-tahun. Sang ibu menangis saat melihat suaminya kembali dari pertempuran untuk menjalani kehidupan keluarganya lagi. Ini sangat mengharukan serta menarik hati," kata Dampier.
"Tentu hal ini bukanlah seperti yang terjadi dengan Pangeran Harry. Mungkin Meghan ingin menunjukkan betapa besar arti Angkatan Militer bagi Harry dan betapa kesalnya ia saat harus kehilangan gelar militer," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dianggap Sinyal Buruk
Pangeran Harry hanya memiliki gelar Marinir Kerajaan selama 30 tahun setelah mewarisi dari kakek tercintanya Pangeran Philip. Bagi Harry, yang telah mempertaruhkan nyawa dan kemudian mendirikan Invictus Games yang sangat sukses untuk prajurit dan wanita terluka, kehilangan gelar adalah bagian terpahit dari “Megxit”.
Pakar kerajaan, Duncan Larcombe, penulis Prince Harry: The Inside Story, mengatakan seharusnya prioritas utama Meghan Markle adalah memperbaiki hubungan mereka yang rusak dengan keluarga Kerajaan Inggris. Menurut dia, keputusan mereka untuk menerbitkan buku cerita anak tidak akan berjalan dengan baik.
"Dengan hubungan antara Harry dan William yang ada pada tahap sensitif sejak reuni pemakaman bulan lalu, berita bahwa buku anak-anak akan dijual pada bulan Juni tidak akan diterima dengan baik oleh istana," kata Larcombe.
Ia menyindir langkah itu seolah menjadi gambaran ketakutan eksistensi mereka memudar setelah mundur sebagai anggota senior kerajaan. The Bench diketahui merupakan bagian dari proyek terbaru Meghan dan Harry sejak mereka pindak ke AS.
Menurut penerbitnya, Random House Children’s Books, buku Duchess of Sussex ini terinspirasi dari suami dan anaknya yang menggambarkan sebuah hubungan yang terus berkembang antara ayah dan anak, serta mengingatkan kita tentang banyak cara yang dapat digunakan untuk mengungkapkan rasa cinta dalam keluarga modern. (Dinda Rizky Amalia Siregar)
Advertisement