Liputan6.com, Jakarta - Nama Nganjuk di Jawa Timur mendadak membetot perhatian masyarakat usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat pemerintah kabupaten tersebut. Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat termasuk salah satu yang ditangkap dalam operasi yang berlangsung pada Senin (10/5/2021).
Dua hari sebelum peristiwa itu terjadi, ia ternyata menghadiri rapat virtual bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno terkait pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Ia berharap Kemenparekraf mendukung Kabupaten Nganjuk dalam pengembangan sektor parekraf di daerahnya.
Advertisement
Baca Juga
Di antaranya dengan memfasilitasi penyelenggaraan event rutin berskala nasional, pengembangan desa wisata, pembentukan desa wisata berbasis agropolitan dan kearifan lokal, serta pembangunan creative hub. Ia pun menyebutkan sejumlah potensi wisata yang bisa dikembangkan, terutama wisata alam curug.
"Potensi daya tarik seni dan budaya saat ini terdata terdapat 169 daya tarik seni budaya dan sejarah. Kemudian, berbagai potensi di sektor ekonomi kreatif juga sangat tepat untuk dikembangan. Sektor ekraf di Nganjuk tercatat memiliki 558 pelaku ekraf yang bergerak di bidang kuliner, 364 kerajinan, 111 fotografi, 33 mode, 10 arsitektur, dan 10 musik," ia berpromosi, dikutip dari rilis yang diterima Liputan6.com, hari ini.
Di luar peristiwa tersebut, Nganjuk memiliki banyak potensi, tak hanya kuliner, tapi juga pariwisata. Dari banyak nama kuliner di Nganjuk, salah satu yang paling terkenal adalah nasi becek atau sego becek. Nasi tersebut sangat terkenal karena sudah ada sejak zaman Belanda.
Nasi ini juga disebut dalam bahasa Belanda, De trieste rijst. Kini, nasi becek jadi salah satu sajian paling populer yang hampir selalu dicari orang ketika singgah di Nganjuk, dilansir dari kanal Surabaya Liputan6.com.
Nasi Becek merupakan campuran dari gulai dan satai kambing yang diguyurkan pada semangkuk nasi putih. Kuah berwarna kuning dengan campuran santan membuat nasi becek seringkali dianggap sebagai soto daging. Perbedaan nasi becek dengan soto daging terletak dari sambal kacang khas Nganjuk yang selalu dihidangkan bersamaan dengannya.
Makanan yang telah ada sejak zaman Belanda sekitar 1915 hingga sekarang ini memiliki lauk satai kambing. Makanan berbahan santan ini menerbitkan selera karena bercampur dengan daging kambing dan wangi seledri ditambah perasan jeruk nipis.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Museum Anjuk Ladang
Selain memiliki makanan yang telah ada sejak zaman Belanda, Nganjuk juga punya destinasi wisata menarik. Nganjuk memiliki wisata alam dan buatan yang kekinian.
Dari banyak destinasi wisata yang lain, ternyata Nganjuk mempunyai museum bernama Museum Anjuk Ladang. Museum tersebut dibangun pada 1996 yang berfungsi menyimpan semua benda cagar budaya dan penemuan di Kabupaten Nganjuk, seperti guci, mangkok, wayang kulit, genta, topeng dan sebagainya.
Selain itu, pengunjung bisa juga melihat sebuah boneka khas kota Nganjuk yang bernama Lara Bengok. Boneka ini dulunya sering digunakan untuk pelengkap sesajen para perias pengantin perempuan.
Advertisement