Sukses

Tempat Wisata Saat Libur Lebaran Bisa Picu Klaster Covid-19, Apa Jaminan Kemenparekraf?

Menparekraf Sandiaga Uno berharap masyarakat patuh protokol kesehatan saat berlibur di saat lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah secara resmi melarang masyarakat untuk mudik Lebaran di tahun ini pada 6--17 Mei 2021. Di sisi lain, tempat wisata dan rekreasi boleh buka dan beroperasi.

Tujuan utama larangan mudik tentunya untuk mencegah penularan Covid-19 di seluruh Indonesia. Namun dibukanya tempat wisata di masa libur Lebaran juga dianggap sejumlah pihak berpotensi menambah kasus baru dan bahkan klaster baru Covid-19. Apalagi, banyak masyarakat yang tidak mudik dan bisa saja lebih memilih untuk mendatangi sejumlah tempat wisata.

Lalu, bagaimana pemerintah pusat, terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), mencegah sekaligus menjamin hal itu tak akan terjadi?

"Tempat wisata memang tetap buka tapi protokol kesehatan juga dijalankan dengan ketat oleh pengelola wisata dan harus dipatuhi pengunjung. Kalau semua dijalankan sesuai aturan, kecil kemungkinan terjadi hal-hal yang tak diinginkan," ucap Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin (10/5/2021).

Sandi menambahkan, di beberapa tempat wisata sudah dipasang semacam alat yang bisa menandai berapa jumlah pengunjungnya. Kalau kapasitasnya sudah maksimal alat itu bisa berbunyi atau ada semacam alarm untuk peringatan.

"Untuk jumlah pengunjung maksimal, di DKI Jakarta menerapkan kebijakan 30 persen, tapi di daerah lain bisa berbeda karena itu tergantung dari kebijakan masing-masing Pemda," terang Sandiaga Uno.

Agar ketentuan dan aturan yang sudah dibuat dijalankan dengan baik, pemerintah akan menurunkan tim untuk mengawasi tempat-tempat wsiata, mulai dari petugas Satpol PP, kepolisian dan aparat keamanan lainnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 3 halaman

Mengingatkan dan Menindak

Sandi juga meminta masyarakat terutama mereka yang akan pergi ke destinasi wisata saat Lebaran tetap mematuhi protokol kesehatan. Maklum saja, saat ke tempat wisata di masa liburan panjang, pihak Satgas Covid-19 mengungkapkan banyak pengunjung tempat wisata yang tidak mematuhi prokes karena rasa euforia bisa jalan-jalan lagi.

"Iya saya setuju itu, jangan sampai lupa pakai masker, jaga jarak. Kadang kita suka lupa kalau lagi berwisata, apalagi kalau lagi foto-foto suka lepas masker. Jadi, kita mengimbau dan mohon kerjasama masyarakat agat tetap menjalankan prokes di tempat wisata," tutur Sandiaga Uno.

"Kita harap semua pihak, baik pengelola tempat wisata, masyarakat dan petugas semua bisa patuh dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Kita tidak mau tempat wisata dan sentra ekonomi jadi klaster baru," sambungnya.

Sandi menambahkan, pihaknya akan terus mengimbau dan mengingatkan untuk tetap disiplin dan konsisten menerapkan protokol kesehatan. Kalau sudah beberapa kali diingatkan tapi tidak ada perubahan, nanti akan ada penindakan. Namun, Sandiaga Uno belum bersedia menyebutkan penindakan atau hukuman seperti apa yang akan dilakukan.

3 dari 3 halaman

Tren Hantaran Lebaran Kekinian