Sukses

Replika Kapal Titanic Bakal Hadir di China, Berapa Biaya Menginapnya?

Proses pembuatan kapal replika Titanic ini menghabiskan waktu selama enam tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Popularitas Titanic di awal abad ke-20 terus melegenda hingga kini. Bahkan, replika kapal Titanic bakal dipamerkan dan menjadi destinasi wisata di China.

Dilansir dari laman Japan Today, Senin (17/5/2021), pendukung utama proyek megah ini terinspirasi membuat ulang kapal pesiar yang dibuat film pada 1997 dengan tajuk yang sama. Titanic jadi film terlaris di dunia dan begitu populer di Negeri Tirai Bambu.

Kapal Titanic yang asli diklaim tidak dapat tenggelam oleh sang pemilik. Namun nasib berkata lain, kapal pesiar mewah ini terjun ke kedalaman Samudra Atlantik pada 1912 silam usai menabrak gunung es dan menyebabkan lebih dari 1.500 orang tewas.

Investor Su Shaojun menyampaikan, ia termotivasi untuk membiayai replika kapal sepanjang 260 meter untuk menjaga kenangan Titanic tetap hidup. "Saya berharap kapal ini akan berada di sini dalam 100 atau 200 tahun," kata Su. "Kami sedang membangun museum untuk Titanic."

Proses pengerjaan replika kapal Titanic ini memakan waktu enam tahun, lebih lama dari pembuatan Titanic asli. Replika kapal ini ditambah 23 ribu ton baja, dikerjakan lebih dari 100 pekerja dan menelan biaya satu milian Yuan atau setara Rp2,2 triliun.

Beragam hal dari ruang makan, kabin mewah, hingga gagang pintu dibuat seperti Titanic asli. Hal tersebut membentuk inti dari taman hiburan provinsi Sichuan.

Situs ini menampilkan replika Pelabuhan Southampton, di mana karakter yang dimainkan Leonardo DiCaprio bernama Jack, berayun di atas kapal setelah memenangkan tiketnya dalam taruhan. Bus wisata memutar theme song film Titanic, "My Heart Will Go On" dari Celine Dion, berulang kali.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Biaya Menginap

Ingin menghabiskan satu malam di replika kapal Titanic ini? Anda harus membayar hingga 2 ribu Yuan atau setara Rp4,4 juta untuk layanan kapal pesiar bintang lima.

Su menambahkan, dengan mesin uap yang berfungsi para tamu akan merasa bahwa mereka benar-benar berada di laut. Ia bersemangat dengan tantangan itu hingga menjual aset industri energinya, termasuk saham di beberapa proyek pembangkit listrik tenaga air, untuk diinvestasikan di Titanic.

Namun sebelum dibuka, replika ini telah menuai kontroversi. Warganet mempertanyakan apakah kapal terkenal itu akan menarik wisatawan mengingat bencana kala itu.

Yang lain khawatir itu akan bergabung dengan proyek pembangunan China lainnya yang ambisius yang berubah menjadi gajah putih, termasuk replika USS Enterprise 2008, sebuah kapal induk Amerika, yang menelan biaya lebih dari 18 juta dolar AS dan ditinggalkan tak lama setelah dibuka.

Namun Su berharap sebanyak lima juta pengunjung tiap tahun akan datang untuk melihat Titanic-nya. "Volume wisata ini harusnya menjamin pengembalian investasi kita," lanjutnya.

Manajer proyek Xu Junnian menyebut, ia merasa penting untuk menjaga memori kapal itu. "Makna terbesar dari membangun kapal ini adalah untuk meneruskan dan mewarisi semangat agung Titanic," katanya.

Tetapi para developer berharap untuk mengikat beberapa nama yang lebih besar untuk membantu menarik pengunjung. "Kami ingin mengundang Jack, Rose, dan James Cameron ke upacara pelantikan," kata Su. (Muhammad Thoifur)

3 dari 3 halaman

Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja