Sukses

Selebritas Asia Ramai-Ramai Jadi Duta Global Brand Fesyen Mewah, Apa Maknanya?

Dari Jisoo BLACKPINK, BTS, hingga model Jepang Koki didapuk sebagai duta global untuk sederek merek fesyen mewah, menggeser wajah bintang Hollywood yang mendominasi sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sederet brand fesyen mewah kini menggandeng selebritas Asia, khususnya para bintang K-Pop, sebagai duta globalnya. Sebut saja BTS yang pada April 2021 ditunjuk sebagai duta Louis Vuitton dan Jisoo BLACKPINK yang dipilih Dior. Mengapa merek-merek tersebut menginginkan selebritas Asia sebagai duta global mereka?

Melansir laman AsiaOne, Selasa, 18 Mei 2021, brand-brand mewah sebelumnya cenderung memilih aktris dan penyanyi yang terkenal di Amerika Serikat dan Eropa untuk menjadi duta global mereka. Wajah-wajah mereka ditampilkan di papan iklan dan media massa di seluruh dunia, bukan cuma di negara asalnya.

Tetapi, dalam setahun terakhir peta brand ambassador global berubah. Hal itu seiring berubahnya budaya yang mengglobal di seluruh dunia. Fenomena BTS misalnya. Idol group itu memiliki banyak pengikut Gen Z sekaligus mewakili perpindahan standar kecantikan dari Hollywood ke visi baru. Tak mengherankan bila halaman media sosial dipenuhi oleh foto-foto BTS, termasuk saat mereka menghadiri Grammy Awards dengan berbusana Louis Vuitton.

BTS bukanlah satu-satunya bintang K-pop yang bergabung dengan dunia fesyen mewah. Musim panas lalu, Rosé BLACKPINK membintangi kampanye global untuk Saint Laurent. Pada tahun inim ia ditunjuk sebagai duta global untuk Tiffany & Co. Anggota BLACKPINK lainnya, Jisoo memimpin koleksi Dior Cruise 2021, sedangkan Lisa ditunjuk sebagai duta global untuk Celine.

Bukan hanya bintang Korea saja yang berhasil menjadi duta merek mewah. Merek Armani Beauty telah menunjuk aktor dan penyanyi Tiongkok Jackson Yee sebagai duta global baru untuk makeup dan perawatan kulit mereka. Seorang model Jepang, Koki, baru-baru ini juga didaulat sebagai duta global Estée Lauder.

Fenomena itu tak lepas dari data demografi pembelian barang mewah terbesar di Eropa berasal dari warga China. Rocky Chi, pakar label mewah di Melody Communication London menjelaskan karena pembatasan perjalanan, penjualan mereka pun anjlok dan harus mencari cara agar tetap menarik minat pelanggan mereka yang berasal dari Asia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Peranan Besar Asia

Hal serupa diungkapkan oleh Charlie Gu, pakar pemasaran yang berbasis di Shanghai dan San Fransisco. Ia mengatakan bahwa Asia sangat berperan menghasilan keuntungan bagi label-label fesyen mewah itu di masa pandemi.

"Asia, khususnya kawasan Tiongkok Raya, telah memberikan kontribusi penting bagi keuntungan merek-merek mewah selama Covid-19," ujarnya. "Jadi, tidak mengherankan jika merek mengangkat selebriti Asia ke status duta besar global untuk mendorong kegembiraan di kawasan ini, dengan harapan dapat meningkatkan penjualan."

Ia menyebut beberapa selebritas Asia itu memang belum dikenal luas di negara Barat. Namun, hal itu tak menjadi masalah megingat itu hanyalah kebalikan dari situasi serupa, yaitu banyak bintang Hollywood yang tidak terlalu terkenal di Tiongkok tetapi potret mereka dipasang di negara-negara Asia.

"Daya tarik global K-pop dan semakin dikenalnya talenta Asia di Hollywood mungkin juga berkontribusi pada fenomena baru ini," imbuh Gu.

Ia merujuk pada beberapa pencapaian selebritas Asia di kancah global. Di samping, para selebritas Asia cenderung menarik pemirsa muda sehingga menunjuk mereka sebagai duta global dipandang membantu menjembatani kesenjangan usia dalam pengeluaran barang mewah di Barat dan membantu merek memperluas daya tarik mereka ke demografis yang lebih muda.

Ditambah lagi dorongan untuk menjauh dari periklanan yang berpusat pada warga Kaukasia. Hal itu membangkitkan solidaritas di antara komunitas Asia, termasuk sederet tokoh fesyen terkemuka, seperti Anna Sui, Phillip Lim, dan Susie Bubble, yang membicarakan pentingnya mempromosikan desainer dan model Asia agar lebih banyak keragaman dan inklusivitas dalam periklanan.

"Saat tumbuh dewasa, tidak banyak representasi Asia dalam mode," kata desainer Jason Wu untuk majalah Vogue. "Sekarang lebih penting daripada sebelumnya bahwa kita berdiri sebagai komunitas untuk mendorong perubahan dan penerimaan." (Jihan Karina Lasena)

3 dari 3 halaman

Deretan Prestasi Dunia Artis Korea