Sukses

Rencana Pariwisata Berbasis Energi Bersih di Bali

Implementasi pariwisata berbasis energi bersih di Bali dilakukan dalam menyambut kembali kunjungan wisman pada Juli mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Menyongsong rencana Bali membuka gerbang bagi wisatawan mancanegara (wisman), PT PLN (Pesero) Unit Induk Distribusi (UID) setempat menyiapkan insfrastruktur dalam implementasi wisata berbasis energi bersih, menurut laporan Antara, Kamis, 20 Mei 2021.

"Kami juga akan terus meningkatkan dukungan terhadap pariwisata berbasis energi bersih di Bali," kata General Manager PLN Bali I Wayan Udayana. Lebih lanjut ia menjelaskan dalam elaborasinya, mereka akan menyiapkan sarana transportasi, baik mobil maupun motor, bertenaga listrik.

Nantinya, itu tidak hanya menyasar kegiatan pariwisata, namun juga keseharian warga Bali agar semakin masif menggunakan kendaraan bertenaga listrik. "Kami juga akan menyiapkan sarana infrastuktur untuk pengisian baterainya jika nanti ada perkembangan penggunaan kendaraan (bertenaga listrik) di Bali," imbuh Wayan.

Ini sebenarnya bukan gagasan baru bagi pariwisata Bali. Awal tahun lalu, pihaknya telah menargetkan penerapan kebijakan energi bersih untuk perumahan hingga hotel lewat pemasangan panel surya.

Melalui laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, awal tahun 2021, Gubernur Bali Wayan Koster juga mengungkap bahwa pihaknya mendorong peran aktif badan usaha lokal dalam penyiapan infrastruktur maupun logistik pada pembangkit listrik, utamanya yang berbahan energi bersih.

Implementasi lain, yakni pihaknya telah menguji coba bus listrik bagi wisatawan, salah satu atraksi yang dianggap bisa menarik minat turis, akhir tahun lalu. Penerapan kebijakan energi bersih ini disebut sesuai kearifan lokal Bali yang berakar dari tatanan budaya, serta menjaga keharmonisan antara alam dengan manusia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Dorongan Pariwisata Berkelanjutan

Energi bersih itu merupakan salah satu bagian perwujudan konsep pariwisata berkelanjutan yang sudah sering dilekatkan dengan Bali. Aspek itu bahkan sempat disebut sebagai poin viral dalam pengembangan pariwisata di era kenormalan baru.

Dalam webinar Agustus 2020, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani, menjelaskan pandemi menyadarkan bahwa kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan jadi hal yang sangat penting dalam semua aspek pembangunan, termasuk pariwisata.

"Pola wisatawan akan berubah. Wisatawan akan mencari destinasi wisata yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman, bisa dimulai dari lingkungan kita sendiri," kata Rizki.

Tim Ahli Gubernur Bidang Pariwisata, Cipto Aji Gunawan, memaparkan di kesempatan yang sama bahwa Pemprov Bali telah memiliki dua Peraturan Gubernur terkait pelestarian lingkungan. Salah satunya mengenai sampah, termasuk di dalamnya soal pelarangan penggunaan plastik sekali pakai.

3 dari 3 halaman

Jurus Kelola Sampah ala Risma