Liputan6.com, Jakarta - Pasangan pengantin di India tetap melangsungkan pernikahan, meski pandemi corona Covid-19 kian parah di India. Tak tanggung-tanggung, pasangan pengantin itu juga menggelar pernikahannya di atas pesawat dengan membawa 160 penumpang.
Akibat peristiwa tersebut, Otoritas Penerbangan Sipil India telah memerintahkan penyelidikan dan menangguhkan awak jet tersebut, kata para pejabat pada Senin, 24 Mei 2021, seperti dilansir dari laman AlJazeera, Selasa, 25 Mei 2021.
Advertisement
Baca Juga
Gelombang virus corona baru yang brutal menyebabkan total jumlah kematian di India melampaui 300.000 kasus pada Senin, 24 Mei 2021. Sebagian besar negara bagian hanya mengizinkan 50 tamu di pesta pernikahan, tetapi 160 teman dan keluarga pengantin baru berada di jet pada Minggu, 23 Mei 2021.
Pasangan bernama Rakesh and Dakshina itu menikah ketika pesawat SpiceJet terbang di atas kuil Meenakshi Amman yang bersejarah dalam perjalanan dari Madurai ke Bengaluru.
Perayaan pernikahan melanggar sejumlah aturan penerbangan sipil, hampir tidak ada dari mereka yang memakai masker dan aturan jarak sosial diabaikan secara terang-terangan. Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil telah memberi tahu SpiceJet untuk menindak pengantin baru dan tamu mereka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Permintaan Berulang-ulang
Juru bicara SpiceJet mengatakan agen dan penumpang sudah diberi pengarahan secara rinci, baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, juga dijelaskan tentang jarak sosial dan norma keselamatan yang harus diikuti penumpang sesuai pedoman Covid-19, baik di bandara maupun di dalam pesawat selama perjalanan.
"Meskipun ada permintaan dan pengingat berulang kali, penumpang tidak mengikuti pedoman COVID dan maskapai mengambil tindakan yang sesuai sesuai aturan," kata juru bicara tersebut.
Beberapa negara bagian di India telah memberlakukan penguncian yang ketat selama enam minggu terakhir karena menderita gelombang virus corona yang telah menyebabkan lebih dari 120.000 kematian. Dengan lebih dari 26 juta kasus sekarang yang tercatat, rumah sakit India kewalahan dan para ahli mengatakan jumlah korban pasti jauh lebih tinggi.
Advertisement