Liputan6.com, Jakarta - Ketika tiba waktu Ratu Elizabeth II pensiun dari jabatannya, salah satu orang pertama yang akan tahu sosok pengganti Yang Mulia Ratu adalah pembuat gaun pengantin Kate Middleton, Chloe Savage.
Melansir Insider, Kamis 27 Mei 2021, setelah mengerjakan sulaman gaun pernikahan ikonis Kate, nantinya ia juga akan membantu membuat jubah penobatan untuk Pangeran Charles atau Pangeran William. "Ketika berganti penguasa monarki, kami akan tahu jauh sebelum pengumuman resmi karena itu (membuat jubah penobatan) bukan pekerjaan yang cepat," tuturnya.
Savage adalah bagian dari Royal School of Needlework (RSN) yang telah menyulam jubah penobatan untuk pewaris takhta Inggris sejak Edward VII dimahkotai pada 1901, setelah Ratu Victoria meninggal. Tapi, RSN belum dipanggil untuk membuat tanda penobatan lagi selama lebih dari 60 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Pasalnya, ketika Ratu Elizabeth II naik takhta pada 1952, negara itu masih belum pulih dari akhir Perang Dunia II. "Akan dianggap mengerikan jika jubah baru dibuat karena semua orang tengah berjuang," jelas Savage. "Ini akan terlihat sangat salah untuk Eropa dan seluruh dunia, jadi ia hanya memendekkan jubah ayahnya."
Tapi, RSN nantinya harus membuat tanda kebesaran baru ketika Pangeran Charles atau Pangeran William naik takhta."Tidak mudah untuk memperpanjang apa pun, dan sekarang jubahnya terlalu rapuh untuk dipakai kembali," katanya.
Di samping itu, RSN juga mesti membuat jubah untuk pasangannya dengan syarat tertentu. "Jika itu Charles, itu hanya memahkotainya," katanya. "Tapi, jika itu William, kami akan membuat jubah untuknya dan Kate. Camilla tidak bisa dimahkotai karena ia janda."
Ketika Pangeran Charles dan Camilla mengumumkan pertunangan pada 2005, Istana Buckingham mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Camilla akan dikenal sebagai Princess consort ketika Charles naik takhta. Tapi, Kate akan dikenal sebagai Ratu Catherine ketika Pangeran William jadi raja.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jubah untuk Pangeran George
Di samping itu, jika Pangeran William jadi Raja Inggris, RSN juga mesti membuat jubah untuk Pangeran George, yang akan jadi Pangeran Wales yang baru ketika ayahnya naik takhta. "Pakaian yang akan kami buat jelas memiliki ukuran berbeda, jadi kami memiliki firasat yang cukup baik tentang apa yang terjadi," tutur Savage.
Kendati Pangeran Charles berada di baris berikutnya sebagai pemegang takhta, Chloe percaya "akan lebih masuk akal" jika Pangeran William jadi penguasa monarki, melangkahi sang ayah.
"Mungkin lebih cepat dan sederhana untuk memberi Kate dan William pekerjaan itu dalam jangka panjang daripada memiliki dua suksesi yang sangat cepat," katanya. "Kami pikir Charles akan mengambilnya karena itu akan memberi William dan Kate waktu untuk berkeluarga dan menetap. Tapi, mungkin lebih baik meneruskannya langsung. Mereka lebih muda dan lebih banyak berhubungan dengan orang-orang."
Tapi komentator kerajaan, Richard Fitzwilliams, mengatakan bahwa tidak ada kemungkinan takhta akan diberikan pada Pangeran William sebelum ayahnya. "Ini bukan cara kerja monarki, dan fakta bahwa ide ini sering populer dalam jajak pendapat tidak relevan," katanya. "Kehidupan Pangeran Charles telah dipersiapkan untuk jadi raja dan ini adalah takdir akhirnya. Ia tidak akan pernah menyerah."Â (Jihan Karina Lasena)
Advertisement