Sukses

Sebut Berani Review Jujur, Kampanye Brand Skincare Lokal Banjir Kritik

Tidak hanya awam, influencer dan skincare reviewer juga mengomentari kampanye brand skincare lokal tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak semata menawarkan produk dengan ragam manfaat, brand skincare lokal sekarang juga membawa pesan tertentu dalam kampanyenya. Namun, salah satunya, baru-baru ini, banjir kritik karena menyebut "berani review jujur."

Harlette Beauty, dalam unggahan Instagram-nya, beberapa hari lalu, mengungkap bahwa pihaknya berkomitmen berhenti melakukan endorse. "Ga dipungkiri bahwa 'testimoni' adalah salah satu patokan kita untuk membeli sebuah skincare. Tapi, belakangan aku banyak melihat testimoni yang subjektif," tulisnya.

"Sesuai dengan visi & misi harlette yang pengen berjuang bareng #PejuangKulitSehat. Harlette memilih langkah untuk stop melakukan endorse atau yang dimaksud 'membayar' influencer untuk mendapatkan review sesuai keinginan brand (selengkapnya di youtube)," sambung mereka.

"Hal ini dilakukan untuk melindungi dan membantu temen2ku tersayang untuk mendapatkan review yang objektif dan real terutama dari harlette," ujarnya. "Aku pengen ngajakin temen2 untuk #BeraniReviewJujur baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Semoga langkah harlette ini bisa membantu temen2 semuanya."

Tidak sedikit yang menyambut baik pesan kampanye tersebut, tetapi sebagian mengkritik dengan menuliskan, "tidak semua reviewer 'berbohong' dalam mengulas sebuah produk." Beberapa beauty enthusiast juga memberi tanggapan serupa.

Salah satunya adalah skincare currator, Agustine Gozali. Melalui Instagram Stories-nya, Kamis, 3 Juni 2021, ia menawarkan komentar terkait pro kontra kampanye ini. Pertama, ia mencatat, setiap ulasan pasti bersifat subjektif, mengingat indikatornya adalah kulit si pengulas.

"Kalo soal jujur nggak jujur.. ya emang ada aja kok yg reviewnya nggak jujur dan dibayar. Ini ada yg buka-bukaan pas kmrn org rame di clubhouse. Tp ya it's wrong aja buat generalisir kalo semua reviewer begitu. Kalo @halettebeauty disamain sm krim abal2 yg bikin kulit kebakar emangnya mau? Udah cape-cape develop, cape-cape formulasiin," urainya.

Kendati, Agustine juga mencatat bahwa tidak mau melanggengkan cancel culture karena kesalahan satu waktu, termasuk dalam kasus brand skincare lokal ini. "Manusia tempatnya salah. Aku gak mau digituin jd aku juga gamau cancel2 org cm gara-gara org itu bikin kesehatan sekali yg bahkan sifatnya nggak personal ke aku lgsg," imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Tanggapan Brand

Terkait kontroversi kampanye tersebut, pihak Harlette Beauty telah memberi pernyataan resmi di salah satu unggahan di akun Instagram-nya. Di sana mereka meminta maaf pada skincare reviewer, influencer, dan kreator konten yang tidak berkenan dengan kampanye "berani review jujur."

"Maaf karena kami gagal menyampaikan pesan campaign ini dengan baik, sehingga menimbulkan kesalahpahaman," tulisnya. Isi pesan kampanye tersebut ditegaskan bukan mengartikan ulasan berbayar sama dengan ulasan palsu.

"Harlette mensupport semua influencer dan skin reviewer yang brani review jujur lewat karya-karyanya. Teman-teman semua yang pernah bekerja sama dengan harlette juga menjunjung tinggi review yang jujur dan kami sangat menghargai itu," sambungnya.

Sebagai penutup, skincare line yang menawarkan produk facial wash, toner, sleeping mask, dan day cream ini mengungkap akan terus bekerja sama dengan para influencer dan skincare reviewer secara berbayar maupun kolaborasi. "Kami pastikan bahwa siapa pun bebas untuk memberikan opini terhadap produk kami," tandasnya.

Terkait kejadian ini, Liputan6.com sudah menghubungi pihak Harlette Beauty. Namun, sampai artikel ini tayang, belum ada respons yang diberikan.

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan