Liputan6.com, Jakarta - Menua itu pasti, tapi bagaimana Anda menua adalah sepenuhnya pilihan Anda. Ungkapan itulah yang kiranya ingin disampaikan Ratu Letizia dari Spanyol. Tidak hanya soal sikap, namun opsi merepresentasi diri secara visual.
Dari banyak komponen, Ratu Spanyol itu dikenal lewat rambut cokelat ber-highlight sewarna madu. Tapi, sang bangsawan telah merangkul tampilan alami dalam beberapa kesempatan belakangan, bahkan tidak malu memamerkan uban di rambutnya.
Advertisement
Baca Juga
Ia secara resmi bergabung dengan wanita di seluruh dunia dalam mengadaptasi rutinitas kecantikan yang berbeda selama pandemi COVID-19. Dalam kasus ini, penyebabnya adalah penutupan salon rambut untuk waktu yang lama.
Seperti Ratu Letizia, beberapa pesohor, seperti model Brooklyn Decker dan aktris Tia Mowry, juga sempat memperlihatkan uban di rambut mereka. Terlepas dari itu, para ibu memang telah mengambil tanggung jawab tertentu selama pembatasan di masa krisis kesehatan global.
Ibu bangsawan lain, Kate Middleton, sempat membuka diri tentang beberapa peran yang diambilnya di tengah pandemi. Itu termasuk yang "kurang disenangi" ketiga anaknya, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bangsawan dan Perawatan Rambut di Masa Pandemi
Sebagai orangtua, kata Kate Middleton, ia dan Pengeran William punya elemen sehari-hari. "Tapi, saya kira, selama penguncian, kami harus mengambil peran tambahan yang orang lain biasanya lakukan," kata Kate. "Saya telah jadi penata rambut selama penguncian, sangat menakutkan bagi anak-anak saya."
Sementara itu, Pangeran Fredrik dari Denmark telah merayakan potongan rambut pasca-lockdown pertamanya tahun lalu dengan selfie di Instagram.
"Saya mungkin bukan satu-satunya yang pergi ke salon rambut hari ini," tulisnya. "Untungnya, sekarang mungkin bagi penata rambut dan perusahaan, serta toko kecil lainnya untuk tetap buka setelah penutupan yang lama."
Advertisement
Regulasi Terbaru di Spanyol
Mengutip El Pais, Kementerian Kesehatan Spanyol dan otoritas regional sekarang telah menyetujui sistem lampu lalu lintas untuk menentukan pembatasan virus corona baru berdasarkan situasi epidemiologis suatu daerah. Serangkaian kriteria umum ini akan diterapkan hingga 70 persen populasi dan semua yang berusia di atas 50 tahun divaksinasi.
Pengaturan tersebut mengategorikan risiko sebagai normalitas ekstrim, tinggi, sedang, rendah dan baru berdasarkan titik data seperti tingkat kejadian tujuh hari dan 14 hari. Juga, merujuk pada persentase tempat tidur rumah sakit dan unit perawatan intensif (ICU) yang dipakai menampung pasien COVID-19.
Sistem yang berlaku untuk wilayah dengan lebih dari 10 ribu penduduk ini kemudian merekomendasikan pembatasan berbeda berdasarkan tingkat risiko. Awalnya itu hanya digunakan sebagai panduan. Tapi, pada Rabu, 2 Juni 2021, Dewan Antar Wilayah Sistem Kesehatan Nasional (CISNS), yang menyatukan kepala kesehatan dari pemerintah pusat dan daerah, memutuskan untuk membuatnya mengikat secara hukum.