Sukses

Komitmen Unilever Terapkan Kesetaraan Gender hingga Berantas Bullying

Unilever melanjutkan komitmen inklusif dalam ekosistem bekerja.

Liputan6.com, Jakarta - Unilever Indonesia melanjutkan komitmen kebaikan, baik untuk ekosistem bekerja maupun dampak sosial. Salah satunya dengan menggaungkan semangat toleransi, kesetaraan gender, hingga pencegahan bullying.

Chairman of Equality, Diversity and Inclusion Board Unilever Indonesia Hernie Raharja menyampaikan pihaknya ingin membuat dunia lebih adil dan inklusif. Ia mengatakan walau lebih mudah bekerja sama dengan orang yang sama atau mirip, sebenarnya hal itu tidak membuat seseorang lebih kreatif.

"Problem sekarang kan lebih kompleks. Jadi,setiap orang itu membawa kacamata dan melihat dunia dunia dengan cara berbeda. Kalau di korporasi itu banyak sekali masalah toleransi yang harus kita latih misalnya, age tolerance," kata Hernie dalam bincang virtual, Senin (7/6/2021).

Ia melanjutkan, age tolerance berarti bagaimana orang muda dan senior dan juga sebaliknya, sam-sama bekerja dengan adanya toleransi juga menjembatani perbedaan dan menoleransi orang lain, semisal dari age culture atau dari tempat-tempat yang berbeda.

Hernie menyebut, pihaknya juga mengeluarkan komitmen baru, yakni memastikan kesetaraan gender dengan perempuan lebih banyak terlibat dalam kepemimpinan. "Saat ini Senior Leader atau Board of Director di Unilever sudah 60:40, tapi kita ingin di semua function ada fungsinya di perusahaan yang banyakan male, sales atau supply chain itu kita pupuk banget female juga," jelasnya.

"Untuk female juga kita akan lakukan bystander intervention, di mana kita akan melatih garis depan kita untuk meng-handle bullying atau intolerance," tambahnya soal mencegah bullying.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesetaraan Gender dan Lebih Inklusif

Bystander intervention, disebutkan Hernie, adalah suatu ilmu di mana pihaknya ingin ajarkan terutama kepada orang-orang yang sering menerima hal-hal yang intolerance, seperti fronliner mereka di sales. Hal tersebut bertujuan agar mereka mampu menangani kondisi yang menjurus ke bullying.

"Agar mereka bisa meng-handle kalau ada kata-kata bullying atau menjurus pada harassment, supaya tidak menjadi lebih buruk nanti memberikan efek psikologis yang tidak baik di lapangan. Hal-hal sensitivity training kadang-kadang terjadi sama kita dan kita enggak aware, enggak yakin. Kalau terjadi kita bisa laporkan, merasa di-bully sama bos, merasa kata-kata membuat mentally suffer itu juga bisa dilaporkan," tegasnya.

Selain itu, manfaat dari kesetaraan gender ini adalah untuk memiliki suara yang sama antara laki-laki dan perempuan. "Bagaimana laki-laki melihat dunia itu berbeda dengan perempuan. Dari segi leadership, perempuan akan membawa hal yang berbeda dengan pemimpin laki-laki," ungkapnya.

"Kita akan memberikan support bagi female leader untuk maju, support nursery untuk bisa tetap bekerja walaupun sudah punya anak," jelas Hernie.

3 dari 4 halaman

Menyediakan Akses untuk Orang dengan Disabilitas

Komitmen Unilever Indonesia selanjutnya adalah menyediakan akses untuk orang dengan disabilitas. Ia menyatakan bahwa kantornya akan memastikan bisa diakses orang disabilitas 100 persen.

"Kita mau memberikan beasiswa kepada lima person dengan disabilitas yang nanti akan kita follow up berikan akses untuk pekerja di Unilever," jelasnya.

"Banyak sekali person dengan disabilitas bahkan tidak bisa ke universitas karena tidak ada aksesnya. Jadi untuk kita memberi beasiswa kita juga harus cek mana universitas yang punya akses terhadap orang dengan disabilitas, jauh ke hulunya kita harus persiapkan," kata Hernie.

4 dari 4 halaman

Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.