Sukses

5 Makanan Favorit Presiden ke-2 RI Soeharto yang Ultah 8 Juni, dari Tempe sampai Mi Instan

Hari ini, Presiden ke-2 RI Soeharto genap berusia 100 tahun bila masih hidup.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Selasa (8/6/2021, adalah hari ulang tahun Presiden ke-2 RI Soeharto atau Pak Harto yang ke-100. Seabad yang lalu, Soeharto dilahirkan di Kemusuk, sebuah dusun yang berada di Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Soeharto merupakan presiden terlama yang memimpin Indonesia selama 32 tahun. Ia memiliki enam orang anak hasil pernikahannya dengan Tien Soeharto. Pak Harto meninggal dunia pada 27 Januari 2008, hampir 10 tahun setelah lengser dari jabatan presiden.

Tentu banyak cerita dan peristiwa yang terjadi selama Soeharto berkuasa. Tak hanya soal pemerintahan, hobi dan kesukaan Pak Harto juga menarik untuk dibahas, seperti makanan favoritnya. Untuk urusan makan, Soeharto ternyata tak suka akan makanan mewah. Dia lebih suka makanan sederhana dan ndeso.

"Saya paling suka lodeh buatan istri saya sendiri, atau ikan bakar atau goreng belut yang membawa kenangan di masa kanak-kanak," ungkap Soeharto, seperti ditulis dalam autobiografi Soeharto Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya yang diterbitkan Cipta Lamtoro Gung Persada dan dikutip dari laman merdeka.com, Selasa (8/6/2021).

Kebiasaan makan Pak Harto termasuk mengejutkan. Banyak yang tak mengira makanan seorang presiden begitu sederhana. Saat makan, Soeharto juga sering mengajak para pengawal dan ajudannya untuk bergabung.

Selain menu makanan seperti sayur lodeh dan ikan bakar, berikut lima makanan favorit Soeharto lainnya yang mungkin juga termasuk kesukaan Anda.

1. Tempe Bacem

Seorang perwira TNI AU, Sardjono yang ditugaskan di Bina Graha yang menjadi kantor Presiden Soeharto, mengaku terkejut dengan kehidupan Soeharto yang sederhana.

"Makanan orang nomor satu di Indonesia itu juga tidak mewah, biasanya hanya tempe bacem, sayur lodeh atau makanan lain yang murah," tulis Sardjono dalam 'buku Pak Harto The Untold Stories' terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 4 halaman

2. Tiwul

Salah satu makanan rakyat yang disukai Soeharto adalah tiwul. Makanan ini terbuat dari singkong yang diparut, lalu direbus bersama gula aren. Tiwul biasa dimakan rakyat Yogyakarta jika kesulitan beras.

Menurut Soeharto, Tiwul rendah kolesterol sehingga baik untuk kesehatan. Ia memang sangat bangga pada tiwul. Saat Indonesia mengalami krisis moneter dan banyak harga-harga naik, ayah enam amak ini menyarankan masyarakat Indonesia untuk lebih memilih makan tiwul dibandingkan beras.

3. Arem-arem

Pak Harto pernah mengajak Ibu Tien memancing. Sebagai bekal, Ibu Tien membuat arem-arem yaitu penganan ringan seperti lontong yang di dalamnya diisi sayuran atau daging.

"Ibu Tien menyuruh saya langsung membagikan kepada seluruh kru kapal. Setelah semuanya kebagian, saya membawa arem-arem yang tersisa kepada Ibu Tien. Beliau mengambil dua dari arem-arem itu dan membuka daun pisang yang membungkusnya untuk dinikmati berdua Pak Harto," ungkap teman memancing Pak Harto Hioe Husni Wirajaya..

3 dari 4 halaman

4. Ikan Bilih

Soeharto gemar melahap ikan bilih, sejenis ikan berukuran kecil-kecil yang hidup di air tawar, apalagi kalau disuguhkan bersama sayur lodeh dan nasi hangat. Ikan bilih termasuk makanan khas Sumatra Barat dan sering dijumpai di beberapa restoran khas Minang.

Soeharto pernah mengundang Gubernur Sumatera Barat Azwar Anas untuk sarapan pagi. Azwar datang telat tapi dia lega sang presiden tidak marah. Ketika itu, Azwar melihat Soeharto sarapan dengan sayur lodeh dan ikan bilih, sementara untuk tamunya, makanan yang dihidangkan lebih mewah.

"Dari beberapa kali kunjungan, saya jadi tahu kalau Pak Harto suka ikan bilih dari Danau Singkarak. Oleh karena itulah, istri saya selalu memasakkan ikan bilih jika Pak Harto sedang berdinas ke Sumatera Barat dan sesekali mengirimnya ke kediaman Pak Harto," kata Azwar Anas dalam 'Pak Harto The Untold Stories;.

5. Mi Instan

Tak hanya makanan tradisional, Soeharto juga menyukai makanan kekinian saat masih berkuasa. Ia ternyata doyan mi instan Pop Mie. Dia menikmati mi instan itu sebagai makanan selingan atau camilan. Soeharto bahkan suka menyuguhkan Pop Mie untuk tamunya, termasuk JB Sumarlin yang pernah menjabat sebagai Menkeu.

JB Sumarlin menceritakan saat menghadap Soeharto di rumahnya, Pak Harto meminta disiapkan makanan ringan yang ternyata dua gelas Pop Mie. Sumarlin terkejut. Sebelumnya, dia belum pernah makan Pop Mie.

"Orang mengira makanan yang disuguhkan Pak Harto itu mewah dan mahal. Meskipun beliau itu presiden, Pak Harto tidak canggung menyantap mi instan seperti rakyat kebanyakan di luar," kenang Sumarlin.

4 dari 4 halaman

TMII Lepas dari Keluarga Soeharto