Sukses

Pesta Kesenian Bali 2021 Bakal Digelar Sebulan, Libatkan 10 Ribu Seniman

Pesta Kesenian Bali ke-43 mengusung tema keberlanjutan lingkungan. Apa saja acaranya?

Liputan6.com, Jakarta - Perekonomian Bali hingga kini masih terpuruk. Sejumlah strategi disiapkan pemerintah untuk mengangkat kembali kehidupan di Pulau Dewata, terutama jelang pembukaan travel corridor arrangement (TCA) yang direncanakan akan diujicobakan pada kuartal III 2021. Salah satunya lewat penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43 yang resmi dibuka pada hari ini, Sabtu (12/6/2021).

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha mengatakan tema penyelenggaraan PKB tahun ini bertema Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Nafas Pohon Kehidupan). Tema itu bermakna memuliakan pohon/hutan sebagai simfoni harmoni semesta raya menuju kesejahteraan hidup dengan jiwa yang maha sempurna.

"Konsep adiluhung dalam tema PKB ke-43 Tahun 2021 akan menjadi pemantik kreativitas berbasis tradisi dan memotivasi generasi Bali masa kini untuk selalu mencintai kebudayaan leluhur, membangun karakter, jati diri dan kesejahteraan," ujar Arya dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat, 11 Juni 2021.

Arya menyebut ada 73 acara yang dihadirkan selama penyelenggaraan PKB yang akan berlangsung hingga 10 Juli 2021. Total 10 ribu seniman dari komunitas dan seka unggulan dari seluruh kabupaten/kota di Bali terlibat, termasuk perwakilan dari luar negeri.

Agenda terdiri dari 43 jenis Rekasadana (pergelaran); tiga jenis Utsawa (parade); 13 Wimbakara (lomba); dua Kandarupa (pameran); enam kegiatan Kriyaloka (lokakarya); dan enam topik Widyatula (sarasehan). "Khusus untuk program Widyatula atau sarasehan, berbeda dengan penyelengaraan PKB tahun-tahun sebelumnya yang hanya diadakan satu kali, untuk tahun 2021 diselenggarakan enam kali sarasehan," imbuh Arya.

Semua tajuk mempresentasikan tema utama PKB ke-43 mengenai upaya menjaga dan merawat lingkungan agar berkelanjutan. "Acara juga mengusung tagar #LuunganMabalihUliJumah dan #NontonPKBdariRumah, dengan harapan agar masyarakat Bali dan publik dapat menyaksikan serta menikmati seluruh rangkaian kegiatan PKB secara virtual (daring)," kata Arya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Penerapan Protokol Kesehatan

Pada PKB ke-43, panitia menyatakan akan menerapkan protokol kesehatan CHSE yang ketat. Panitia, pengisi acara, dan pengunjung melakukan tes swab antigen.

Mereka juga menyemprot desinfektan di area dan lokasi kegiatan. Selain itu, merekan menyatakan akan menegakkan 3 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, selama acara berlangsung.

Dalam pembukaan di Gedung Ksirarnawa hanya akan diisi oleh 100 orang penonton. Sementara, jumlah pengisi acara yang tampil di atas panggung maksimal 10 orang dengan tetap memperhatikan jarak aman.

"Karena kami mengarahkan para penonton untuk menyaksikan secara daring ataupun live melalui televisi dan radio," imbuh Arya.

Pesta Kesenian Bali merupakan bagian dari program "Kharisma Event Nusantara (KEN) 2021" yang diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada April 2021. Tujuannya untuk menggerakkan kembali roda perekonomian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama di bidang event.

 

3 dari 4 halaman

Dukungan dari Kemenparekraf

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Kemenparekaf, Rizki Handayani sangat mengapresiasi penyelenggaraaan kegiatan ini. Ia meyakini penyelenggaraan PKB ke-43 dapat menjawab kerinduan event, yang dirindukan oleh masyarakat serta seniman dan pebisnis di Tanah Air. 

"Diharapkan event ini mampu memberdayakan berbagai industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali, multiplier effect-nya terhadap perekonomian dapat dirasakan oleh masyarakat luas, terutama bagi yang terdampak pandemi. Ini perlu menjadi perhatian dari kita semua, bahkan Bapak Presiden Joko Widodo pun akan membuka PKB ke-43 secara live dari Istana Presiden Jakarta," kata Rizki.

Berdasar arahan Menparekraf Sandiaga Uno, sambung Rizky, ada empat poin yang menjadi perhatian pihaknya untuk setiap event KEN 2021. Pertama adalah Localize, mengangkat potensi lokal, otentik dan memberikan manfaat kepada masyarakat lokal. Kedua, Personalize, memberikan kesan. Ketiga, Customize, yakni target penonton dan spesifikasinya harus jelas. Terakhir, Smaller in Size, yaitu bentuk kegiatan hybrid dan dukungan promosi diperkuat.

"Amanat dari Pak Menteri (Sandiaga Uno), dalam pelaksanaan event ada tiga hal lain yang harus diperhatikan. Pertama, Relevan. Temanya harus berkaitan dengan kondisi saat ini, seperti kesehatan. Kedua, Digitalize. Bersifat digital dengan teknologi terkini dan dekat dengan milenial. Ketiga, Sustainable. Harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan, budaya dan ekonomi," ucap Rizki.

4 dari 4 halaman

Nyepi di Bali Tanpa Internet