Sukses

Menparekraf Sandiaga Uno: Program Work From Bali untuk Cegah Industri Pariwisata Bali dari Kerusakan Permanen

Program WFB diharapkan bisa mengerek tingkat okupansi hotel-hotel di Bali yang selama setahun terakhir hanya berkisar di level 10 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Program Work From Bali (WFB) yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) adalah upaya pemerintah untuk menggeliatkan kembali perekonomian Bali yang terpuruk. Program akan diimplementasikan di tujuh kementerian, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Tidak kurang dari 16 hotel di kawasan The Nusa Dua didapuk bakal mendukung gagasan tersebut. Kemenparekraf memperkirakan program Work From Bali akan mencakup 25 persen aparatur sipil negara (ASN).

Dengan memanfaatkan anggaran yang tersedia saat ini, program WFB diharapkan setidaknya bisa mengerek tingkat okupansi hotel-hotel di Pulau Dewata yang selama setahun terakhir hanya berkisar di level 10 persen.

"Kebijakan ini dimulai dengan ASN kementerian/lembaga, namun pihak swasta juga diarahkan untuk harus melakukan kegiatan atau pertemuan di daerah termasuk Bali dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Kita ingin asosiasi, dunia usaha, pemerintah, serta institusi pendidikan untuk bersama-sama berkolaborasi mendukung kebijakan Work from Bali ini," terang Menparekraf Sanduaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin (14/6/2021).

Sandi menambahkan, dari data yang diperolehnya beberapa waktu lalu, kontraksi di Bali berlanjut dan angkanya ini tidak terlalu jauh dibandingkan dengan kuartal pertama, bahkan termasuk kategori yang cukup dalam. Maka itu, pemerintah bersikap untuk bergerak cepat dan melangkah maju dengan kebijakan tersebut

"Kita harus bergerak cepat, dan kita harus move on dengan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu bagi yang betul-betul membutuhkan. Kalau tidak, akan terjadi permanent damage atau kerusakan yang total dan kerusakan yang fatal. Jadi itu yang kita harapkan, bersama kita pulihkan pariwisata Bali," tambahnya. 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 4 halaman

Mempercepat Pemulihan Ekonomi

Sandiaga Uno kembali menegaskan program WFB akan dimulai pada kuartal ketiga 2021. Ia berharap program tersebut akan mempercepat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.

Menurut Sandi, Kemenparekraf tetap fokus pada upaya penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata. Perluasan sertifikasi CHSE juga akan terus digalakkan, target dari program tersebut jumlahnya akan diperbesar dari tahun sebelumnya.

Selain itu, keputusan ditutup atau tidaknya sebuah destinasi wisata berada di tangan pemerintah daerah masing-masing sesuai dengan angka COVID-19 di tiap masing-masing daerah.

 

3 dari 4 halaman

Bali Sangat Diminati

Yang harus diperhatikan adalah kedisiplinan dan rasa tanggung jawab dari masyarakat maupun pelaku usahanya dalam mengimplementasikan prokes ini.

"Karena memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi orang lain yang ada di sekitar kita," ucap Menparekraf Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno menambahkan sejak Juli 2020, Indonesia sudah bergabung dengan Safe Travel. Hal itu harus dilakukan agar wisatawan merasa aman saat berwisata.

Meski perbatasan belum dibuka untuk turis asing, ia mengklaim minat untuk berkunjung ke Indonesia, khususnya Bali, cukup tinggi. "Bisa dilihat dari Dubai Arabian Travel Market, minat ke Bali sangat tinggi," kata Sandiaga Uno.

4 dari 4 halaman

Kenali 4 Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah Covid-19