Sukses

6 Fakta Menarik tentang Kuala Kencana, Kota Modern di Tengah Hutan Mimika Papua

Kota Kuala Kencana disebut sudah memiliki perencanaan hingga 30 tahun ke depan agar pembangunannya tidak merusak hutan Mimika, Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Kuala Kencana merupakan salah satu distrik di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Kota seluas 511 kilometer persegi memiliki populasi penduduk sekitar 2.010 jiwa. Kota mandiri ini terdiri dari satu kelurahan dan enam kampung, yakni Kelurahan Kuala Kencana, Kampung Iwaka, Kampung Naena Muktipura, Kampung Karang Senang, Kampung Mulia Kencana, Kampung Utikina Baru, dan Kampung Bhintuka.

Lokasi Kuala Kencana berjarak sekitar 15 menit dari Timika dan menjadi salah satu pusat administrasi dan pemukiman pekerja PT Freeport Indonesia. Dahulu, kota ini bernama Kota Baru, tetapi pada 1995 diubah menjadi Kuala Kencana atau Belanga Emas oleh Presiden Soeharto.

Kota ini termasuk salah satu kota yang tidak dapat dimasuki Kelompok Kriminal Bersenjata yang meneror warga sipil dengan beragam pelanggaran hukum. Hal ini lantaran Kota Kuala Kencana dilengkapi sistem keamanan ketat untuk menjamin keamanan seluruh masyarakat di kota tersebut.

Masih ada lagi fakta menarik lainnya tentang Kota Kuala Kencana yang masih jarang diketahui. Liputan6.com merangkum enam di antaranya dikutip dari berbagai sumber.

1. Kota Kecil dengan Fasilitas Lengkap

Meskipun letaknya di tengah hutan dan dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun, Kota Kuala Kencana memiliki fasilitas yang lengkap dan modern. Selain gedung perkantoran PT Freeport Indonesia dan komplek perumahan karyawan, terdapat pula lapangan sepak bola, lapangan badminton indoor, lapangan futsal indoor, kolam renang standar Olimpiade, lapangan golf, bahkan pusat perbelanjaan.

Terdapat pula alun-alun (The Plaza), gereja, masjid, salon, perpustakaan dan layanan perbankan. Ada pula beberapa restoran barat dan oriental yang cita rasa dan mutunya terjaga dan mengikuti standar perusahaan industri catering dan distribusi pangan terbesar di Indonesia.

2. Sistem Utilitas Bawah Tanah

Kota di Papua ini diklaim sebagai kota pertama di Indonesia yang menerapkan sistem utilitas (listrik, air, dan komunikasi) bawah tanah. Selain itu kota ini juga diklaim sebagai kota yang memiliki sistem pengolahan air kotor.

Air kotor akan disalurkan ke pusat pengolahan limbah sehingga tidak mencemari lingkungan yang ada di sekitarnya. Air keran yang disalurkan ke rumah-rumah penduduk memiliki standar tinggi serta aman untuk langsung dikonsumsi.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

3. Alun-alun Kota Menghadap ke Arah Kiblat

Kuala Kencana memiliki sebuah alun-alun yang terbilang cukup unik lantaran dirancang ala bangunan Jawa. Alun-alun berbentuk persegi panjang dengan sisi baratnya terdapat sebuah masjid bernama Masjid Baitur Rahim. Sementara pada sisi sebelah timur terdapat Gereja Betlehem yang berbentuk seperti rumah Honai.

Awalnyam alun-alun dirancang berukuran 300x300 meter persegi  Karena dianggap terlalu lebar, akhirnya diputuskan untuk membangun alun-alun dengan ukuran 200x200 meter persegi. Di tengah alun-alun dipasang sebuah tugu karya pematung ternama, Nyoman Nuarta yang menggambarkan kelima sila dari Pancasila. Menariknya, alun-alun ini tepat mengarah ke kiblat atau kakbah yang berada di Makkah.

4. Kota Ramah Lingkungan

Kota Kuala Kencana menjadi kota yang ramah lingkungan. Apabila mengunjungi kota kecil modern ini, pengunjung akan melihat pepohonan rindang yang menghiasi setiap sudut kota.

Kebanyakan penduduk Kuala Kencana juga tidak menggunakan kendaraan mobil ataupun motor, tetapi menggunakan sepeda yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, sampah juga tidak berserakan di berbagai sudut karena masyarakat Kuala Kencana menerapkan bahwa kebersihan menjadi tanggung jawab bersama.

 

 

3 dari 4 halaman

5. Tanda Pengenal Khusus

Kota yang dibangun PT. Freeport Indonesia ini ternyata sebuah komplek pemukiman karyawan. Kuala Kencana memiliki beberapa kompleks rumah, seperti Bumi Satwa Indah, Tirta Indah, Kompleks Apartement, Jl. Bougenville, dan Bachelor’s Quarter. Namun, keindahan kota ini tidak bisa dinikmati semua orang secara langsung.

Bagi yang ingin menikmati keindahan Kuala Kencana harus memiliki kartu identitas pegawai PT. Freeport Indonesia atau kartu khusus keluarga pegawai. Penjagaan di kota ini pun cukup ketat, sebelum memasuki kota akan diperiksa untuk memastikan hanya orang-orang yang memiliki kartu tanda pegawai yang dapat memasuki wilayah Kuala Kencana.

6. Direncanakan Jangka Panjang

Kota yang dikembangkan untuk mendukung operasi tambang di Tembagapura ini dibangun dengan sistem zonasi yang membuat kota ini dijuluki sebagai kota paling rapi di Indonesia. Sistem zonasi yang diterapkan di Kuala Kencana berdasarkan fungsi bangunan, seperti perumahan, perkantoran, sekolah, pertokoan, pergudangan, dan perbengkelan.

Kota Kuala Kencana juga memiliki jaringan jalan dan kaki lima yang tertata sangat rapi. Pengelola sudah merencanakannya untuk bisa ditempati hingga 30 tahun ke depan. Hal tersebut dilakukan agar ketika akan menambah bangunan seperti rumah karyawan, tidak merusak hutan asli yang memiliki luas 17.000 hektare tersebut. (Dinda Rizky Amalia Siregar)

4 dari 4 halaman

Divestasi Freeport, Apa Manfaatnya?