Liputan6.com, Jakarta - Ritel barang bekas, termasuk fesyen, berkembang pesat seiring upaya konsumen dan produsen dalam mengurangi limbah pakaian, mendukung ekonomi sirkular, serta mengurangi pengeluaran setelah pandemi. Tidak hanya secara konvensional, melansir World Economic Forum, Rabu, 16 Juni 2021, digital platform penjual barang bekas tumbuh 25 kali lebih cepat daripada sektor ritel lebih luas pada 2019.
Pertumbuhan ini diperkirakan akan berlanjut karena konsumen berbondong ke situs-situs yang memberi kehidupan baru pada produk yang seharusnya dibuang. Namun, membangun kepercayaan pada platform pakaian bekas masih jadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan secara kolektif.
Konsumen cenderung khawatir bahwa produk yang mereka beli di platform barang bekas tidak asli. Banyak juga yang secara tradisional memandang pasar barang bekas sebagai "ancaman terhadap prestise merek dan penjualan di pasar primer."
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, beberapa tren telah mendorong pertumbuhan baru di pasar ritel barang bekas online. Termasuk dalam daftar tersebut adalah meningkatnya permintaan dari konsumen dan industri untuk menggalakkan mode berkelanjutan.
Juga, semakin banyak pembeli yang merasa nyaman dengan produk bekas dan membeli secara online, serta minat konsumen untuk menabung sambil mengelola dampak finansial dari pandemi global.
Secara historis, merek enggan dikaitkan dengan pasar sekunder karena berbagai alasan. Mereka takut dilusi merek, tidak bisa berbagi dalam ekonomi primer dan sekunder, serta memiliki sedikit pengaruh atas bagaimana merek itu disajikan.
Namun, pihaknya mulai menyadari bahwa, suka atau tidak, barang dagangan mereka akan muncul di pasar barang bekas. Sementara itu, pasar-pasar ini menyadari bahwa permintaan pelanggan akan barang-barang asli sangat penting untuk mendorong kepercayaan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Win-Win Solution
Namun, membangun kepercayaan secara tradisional merupakan upaya yang mahal. Masalah ini tidak dapat diselesaikan oleh satu pasar atau merek saja. Sebaliknya, solusinya terletak pada pengembangan model kolaborasi multi merek dan pasar menggunakan teknologi fleksibel, hemat biaya, dan dapat ditingkatkan, serta direplikasi dengan cepat. Dengan kata lain, platform autentikasi digital.
Produk dapat diproduksi dengan identitas digital untuk melacak item individual di sepanjang rantai nilai. Jika dapat diperluas hingga ke pasar barang bekas melalui platform autentikasi digital, sistem ini dapat membantu memecahkan dilema keaslian untuk merek, pasar, dan konsumen.
Solusi ini dinilai akan menciptakan banyak manfaat bagi merek dan pasar, mulai dari prinsip keberlanjutan, mengurangi biaya operasional, hingga menciptakan model bisnis baru. Dengan bermitra dengan pasar barang bekas untuk membuat platform autentikasi digital, merek dapat meningkatkan kontrol citra mereka di pasar sekunder.
Mereka dapat memanfaatkan aliran pendapatan baru melalui kolaborasi dengan pasar. Dengan berpartisipasi dalam fase penjualan kembali, merek akan memiliki peluang untuk terus terlibat dengan konsumen melalui berbagai tahap dalam perjalanan ritel.
Dari perspektif pasar barang bekas, itu akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan menumbuhkan permintaan untuk penjualan kembali secara keseluruhan. Model digital baru ini juga dapat memungkinkan pasar mendapatkan akses ke aset merek digital asli, seperti informasi item, manajemen basis data, dan keterlibatan konsumen yang lebih baik.
Advertisement
Dampak Keberlanjutan Lebih Luas
Permintaan konsumen untuk rantai nilai sirkular yang lebih berkelanjutan bisa berarti bahwa pertumbuhan pasar barang bekas baru akan dimulai. Selain peluang bisnis potensial yang akan dibuka oleh kolaborasi industri, peningkatan dan pertumbuhan ekonomi sirkular akan memberi manfaat keberlanjutan dengan memperpanjang umur barang.
Autentikasi digital dapat memungkinkan pertukaran barang terpercaya dengan lebih sedikit transportasi ke gudang pusat untuk diperiksa. Akhirnya, mengidentifikasi dan menghilangkan pemalsuan akan menambah manfaat perlindungan masyarakat dan tenaga kerja dengan mengurangi permintaan barang yang berasal dari sumber tidak diatur.
3 Tips Cuci Masker Kain untuk Cegah Covid-19
Advertisement