Liputan6.com, Jakarta - Sarana edukasi dan informasi dewasa ini berkembang lewat digital platform. Salah satu tawaran yang jangan sampai terlewat adalah menjelajah serba-serbi gastronomi Nusantara secara virtual di Museum Gastronomi Indonesia.
Museum virtual ini merupakan kerja sama Indonesian Gastronomy Community dan PT Siji Solusi Digital. Kehadiran Musem Gastronomi Indonesia bermaksud memberi informasi, pengetahuan, pendidikan, serta hiburan sebagai entitas digital.
Advertisement
Baca Juga
Suguhan yang dibalut dengan sentuhan video, infografis,dan animasi tiga dimensi ini dapat diakses di situs web museumgastronomi.id. Ketika masuk, pengunjung virtual akan disambut tampilan digital bangunan bertuliskan "Museum Gastronomi Indonesia."
Pada bagian tengah, pengunjung dapat mengklik tanda khusus seperti bergambar pintu yang terbuka. Memasuki beranda, pengunjung akan disambut Ria Musiawan selaku Ketua Umum Indonesian Gastronomy Community (IGC).
"Inilah ruang digital yang menghimpun berbagai informasi tentang kekayaan budaya gastronomi Indonesia. Anda dapat mengakses berbagai konten digital dengan cara mengklik bagian bertanda khusus, ikuti, dan klik tanda panah untuk menjelajah ke berbagai zona di ruang pamer digital. Kita akan berjumpa lagi di zona lainnya," kata Ria.
Seluruh ruang pamer digital Museum Gastronomi Indonesia dapat digeser dan dilihat dalam tampilan 360 derajat. Pada Zona A atau beranda, berisi keterangan soal 77 sumber karbohidrat, 400 buah-buahan, 273 sayuran, dan 65 rempah-rempah. Ada pula video soal gastronomi Nusantara dan daftar isi yang dapat jadi panduan untuk melangkah ke zona berikutnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Zona Tumpeng
Untuk melanjutkan penjelajahan ke zona berikutnya, pengunjung kembali dapat klik tanda khusus. Zona B mengulas "Tumpeng sebagai Makanan Perlambang" dan untuk mengetahui pengertian tumeng, pengunjung dapat mengklik tanda di sebelahnya.
Dalam keterangan tersebut, tumpeng adalah nasi berbentuk kerucut. Hidangan ini umumnya dibuat dari nasi putih, terkadang dibuat dari nasi gurih atau nasi kuning yang diletakkan di atas tampah dan dikelilingi aneka lauk pauk yang isinya tergantung dari jenis dan nama tumpengnya.
"Tumpeng berbentuk kerucut beserta lauk pauknya mengandung makna simbol ekosistem kehidupan alam. Bentuk kerucut menjulang melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan lauk pauk merupakan simbol dari alam (Gardjito & Erwin, 2010:8)," demikian bunyi keterangan itu.
Advertisement
Zona Mana Saja yang Bisa Diakses?
Terdapat informasi soal tujuh lauk pauk yang biasa ada dalam hidangan nasi tumpeng, yakni nasi putih, ayam, ikan lele, ikan teri, telur, urap, dan cabai merah. Di sekeliling ruang pamer juga ada panel berisi informasi mengenai berbagai tumpeng, mulai dari tumpeng megana, tumpeng robyong, tumpeng duplak, tumpeng kendhit, tumpeng pungkur, hingga tumpeng punar.
Lanjut ke Zona C atau "Rempah dan Bumbu" dengan video ilustrasi dengan narasi oleh Ria. Video itu menampilkan kapal-kapal dan kehidupan di masa lalu sebagai era kejayaan Nusantara sebagai penghasil utama rempah dunia. Pada pojok kanan bawah, terdapat tanda untuk kembali ke beranda.
Di daftar isi sebenarnya masih ada empat zona lagi, yakni Zona D "Ragam Makanan dan Minuman Nusantara", Zona E "Dapur Pawon", Zona F "E-Library" dan Zona G "Laut dan Makanan Masa Depan Indonesia. Namun saat ditelusuri, ruang pamer digital baru bisa diakses hingga Zona Rempah.
Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Advertisement