Liputan6.com, Jakarta - Victoria's Secret beradaptasi dengan perubahan paradigma dan tuntutan konsumen. Hal itu ditandai dengan memensiunkan para Angels, dan menggandeng wajah-wajah baru yang disebut VS Collective. Salah satunya Priyanka Chopra.
Aktris India itu menyambut baik kerja sama yang dijalin. Ia mengaku sebagai mitra VS Collective, perubahan paradigma itulah yang ia ingin lihat dari brand yang kini diwakilinya.
Advertisement
Baca Juga
"Sangat menakjubkan melihat reaksi Anda terhadap pengumuman kemarin. Itu mendorongku bergerak lebih jauh dan aku sangat bersemangat mengusung perubahan yang sangat berarti pada brand yang paling ikonis di dunia," tulis Priyanka dalam akun Instagram pribadinya, 18 Juni 2021.
Ia mengatakan era baru Victoria's Secret ini lahir dengan semangat kebebasan. Ia menantikan brand lingerie dan parfum itu menyediakan koleksi yang lebih inklusif untuk semua orang.
"Tidak hanya itu, aku juga tak sabar menyambut pelanggan baru dan mereka yang selalu loyal terhadap Victoria's Secret merasa terwakili dan menganggapnya bagian dari mereka," tulis Priyanka lagi.
Selain Priyanka Chopra, Victoria's Secret juga menggaet Megan Rapinoe dan lima wanita lainnya sebagai juru bicara teranyar jenama itu. Melansir Independent, Jumat, 18 Juni 2021, perusahaan itu mengatakan sekelompok perempuan yang tergabung dalam VS Collective itu akan menjadi bagian dari upaya rebranding jenama itu.
Mereka akan bekerja sama dengan peritel tersebut untuk mengklasifikasikan ulang arti seksi. Ketujuh wanita itu akan fokus untuk memberikan saran pada merek, muncul dalam materi pemasaran, dan berbagi cerita masing-masing di podcast terbaru.
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Akui Terlambat
Â
Bertahun-tahun Victoria's Secret mengusung imej perempuan bertubuh ramping dan berlekuk sebagai stereotipe feminitas yang diakui secara luas. Namun, paradigma publik kini sudah bergeser dan imej itu pun dikritik karena tak lagi relevan.
Rapinoe, pemain sepak bola berusia 35 tahun, mengatakan bahwa perusahaan itu mengirim pesan yang sangat berbahaya. "Patriarkal, seksis, tidak hanya melihat apa artinya menjadi seksi tetapi juga apa yang coba dicapai oleh pakaian melalui lensa pria dan melalui apa yang diinginkan pria. Dan itu sangat banyak dipasarkan untuk wanita yang lebih muda," katanya.
Menurut New York Times, kepala eksekutif perusahaan Martin Waters mengatakan bahwa perusahaan ingin membangun kembali dirinya sebagai "advokat" global terkemuka untuk pemberdayaan perempuan.
"Ketika dunia berubah, kami terlalu lambat untuk merespons," kata Waters. "Kita harus berhenti menjadi tentang apa yang diinginkan pria dan menjadi tentang apa yang diinginkan wanita."
Dengan memperkenalkan pemain ski gaya bebas Eileen Gu, model trans Valentina Sampaio, model dan pengungsi Sudan Selatan Adut Akech, fotografer Amanda de Cadenet, dan model dan advokat Paloma Essler ke kampanye baru mereka, perusahaan berharap untuk membuat kemajuan menuju perubahan.
"Saya tahu bahwa kami perlu mengubah merek ini untuk waktu yang lama. Kami hanya tidak memiliki kendali dari perusahaan untuk dapat melakukannya," kata Waters, menambahkan bahwa dia tidak melihat Angels 'relevan secara budaya'.
Â
Advertisement
Ganti Direksi
Merek tersebut juga akan memiliki tim eksekutif dan dewan direksi baru yang akan terdiri dari mayoritas wanita. Orang dalam perusahaan mengatakan kepada Page Six bahwa kampanye baru ini adalah 'sekelompok wanita yang menginspirasi perubahan dan semangat positif. Ini adalah langkah lain yang mereka (VS) ambil untuk mengubah merek. Seluruh industri mengira Victoria's Secret sudah selesai'.
Sementara, direktur kreatif baru merek Raúl Martinez juga mengatakan setiap aspek merek sedang dipertimbangkan kembali.
"Harus ada tujuan, alasan, ada di sana bagi konsumen untuk mengatakan: Wow, mereka benar-benar berkembang," katanya sambil mengingat bagaimana putrinya yang berusia 15 tahun meyakinkannya untuk bergabung dengan raksasa bisnis pakaian dalam itu. "Dia berkata, 'Ayah. Lakukan untuk kita. Gen Z'," kenangnya.
Rebranding ini terjadi hampir tiga tahun setelah mantan kepala pemasaran perusahaan Ed Razek menuai kritik. Ia dikritik lantaran beberapa pernyataan kontroversialnya tentang casting model ukuran plus, dengan mengatakan bahwa penonton tidak tertarik. (Jihan Karina Lasena)
Jangan Sembarangan Pakai Masker Dobel
Advertisement