Sukses

500 Kacamata Berbahan Plastik Daur Ulang Dibagikan Gratis ke Warga Serang

Pembagian kacamata berbahan plastik daur ulang merupakan bagian dari gerakan kolaborasi multipihak.

Liputan6.com, Jakarta - Proyek #LihatDenganJernih memasuki tahap baru dengan menyerahkan bantuan kacamata berbahan plastik daur ulang kepada Yayasan Sejuta Kacamata Untuk Indonesia. Yayasan itu bergerak dalam pemeriksaan kesehatan mata dan menyediakan kacamata gratis bagi warga prasejahtera.

Total ada 500 kacamata plastik daur ulang yang didistribusikan kepada masyarakat di wilayah Serang, Banten, pada awal Juni 2021. Berikutnya, bantuan kacamata gratis akan dibagikan di Denpasar Bali.

Proyek #LihatDenganJernih dimulai pada Maret 2021. Tahap pertama adalah pengumpulan sampah botol plastik bekas oleh konsumen melalui mitra bank sampah yang bekerja sama dengan Waste4Change. Botol plastik bekas pakai yang terkumpul kemudian dikelola dan diaur ulang bersama plastik bekas pakai lainnya oleh PlusTik menjadi eco plank.

Material itu lalu dimanfaatkan untuk membuat berbagai benda, termasuk kacamata. Senior Brand Manager PT Coca-Cola Indonesia, Fitriana Adhisti mengaku kacamata berbahan daur ulang telah melalui serangkaian uji laboratorium untuk memastikan tidak ada bahan berbahaya yang tersisa dari proses daur ulang.

"Sehingga dipastikan aman untuk digunakan," kata Fitriana dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Senin (21/6/2021).

Dia menyatakan gerakan kolektif tersebut menyasar masyarakat yang membutuhkan kacamata dan lensa berukuran tepat. Tapi, tidak semua dari mereka mampu membeli kacama di masa pandemi ini.

"Harapannya dapat membantu mereka agar dapat melihat lebih jernih untuk beraktivitas dengan normal di keseharian mereka," imbuh Fitriani.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Protokol Kesehatan

Proses pembagian kacamata gratis tersebut didahului dengan pemeriksaan kesehatan mata untuk warga Banten pada 5 Juni 2021. Mengingat diadakan di tengah pandemi, pihak yayasan menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan acara.

Peserta pemeriksaan mata dibatasi jumlahnya di setiap jam. Hal itu dilakukan untuk menjamin agar warga dan panitia dapat menjaga jarak selama di lokasi.

Selain itu, penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan membersihkan peralatan pemeriksaan kesehatan mata yang digunakan dengan disterilkan sebelum pemeriksaan dilakukan. Begitu pula sebaliknya.

"Kami sangat bangga dapat menjadi bagian dari Project#LihatDenganJernih yang tak hanya semata ingin membantu masyarakat yang membutuhkan tetapi juga menyisipkan pesan penting kepada masyarakat," kata Heribertus Denny, Founder Yayasan Sejuta Kacamata Untuk Indonesia.

Pesan yang dimaksud adalah masyarakat diajak mengelola sampah. Dengan begitu, mereka bisa membantu proses daur ulang sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.

3 dari 4 halaman

Botol PET Jernih

Proyek #LihatDenganJernih diluncurkan pada Februari 2021 bersamaan dengan peluncuran kemasan baru sprite yang menjadi botol PET bening. Tujuannya agar lebih mudah didaur ulang.

Berlangsung sejak 1 Maret hingga 1 Mei 2021, 500 konsumen ikut berpartisipasi dalam gerakan donasi kacamata itu. Di sisi lain, inisiatif tersebut diharapkan membantu meningkatkan laju daur ulang kemasan plastik di indonesia.

"Perubahan kemasan botol SPRITE dari PET berwarnamenjadi PET jernih merupakan salah satu dari upaya kami dalam mencapai visiWorld Without Waste," ujar Fitriana.

Ia berharap edukasi tersebut bisa lebih banyak mengajak generasi muda dengan menekankan bahwa botol plastik bernilai ekonomi tinggi. "Apabila dikumpulkan kembali dan didaur ulang dengan baik sehingga memiliki kehidupan kedua, botol plastik bekas pakai bahkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak," ucap dia.

4 dari 4 halaman

Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi