Sukses

Ciri-Ciri Burungbuah Satin yang Baru Ditemukan di Pegunungan Kumawa Papua Barat

Burungbuah Satin yang ditemukan di kawasan pegunungan Kumawa, Papua Barat. itu ditemukan berkat kerja sama Indonesia dan Prancis.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melaporkan bahwa pada Juni 2021 telah ditemukan jenis baru Burungbuah (Melanocharis) di kawasan pegunungan Kumawa, Papua Barat. Penemuan burung tersebut hasil dari Lengguru Project, kerja sama Indonesia dan Prancis.

"Burung jenis baru berrypecker tersebut beri nama Melanocharis citreola, Milá, Ashari & Thébaud. Nama Inggris burung tersebut adalah Satin Berrypecker dan nama Indonesianya adalah Burungbuah Satin," ungkap akun Instagram @lipiindonesia, 18 Juni 2021.

Nama tersebut diambil dari nama tim peneliti burung tersebut yang berasal dari Indonesia dan Prancis. Mereka adalah Hidayat Ashari dari Indonesia dan Borja Milá, Jade Bruxaux, Guillermo Friis, Katerina Sam, Christophe Thébaud dari Prancis.

Lengguru masuk dalam Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat. Lengguru terletak pada daerah leher gunung dari Papua dan memiliki lanskap unik pegunungan kapur (karst) yang terjal dan terisolasi.

Melalui sudut pandang Biologi, wilayah ini sangat kurang dipelajari dikarenakan medannya yang berbahaya dan lerengnya curam. Selain itu, wilayah itu kurang pasokan air di atas pegunungan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Burungbuah Satin

Penemuan tersebut juga telah melalui proses pemeriksaan dengan membandingkan dengan spesimen Melanocharis jenis yang lain yang ada di Museum Zoologi Bogor (MZB) LIPI dan juga melakukan analisis phylogenic berdasarkan data DNA-nya. Kesimpulan pemeriksaan itu menyebutkan bahwa burung itu merupakan jenis baru.

"Secara umum Berrypecker atau Burungbuah merupakan burung pemakan buah beri dan buah-buahan kecil lainnya, sehingga menjadikannya burung pemencar biji. Keberadaannya menjadi penting bagi pemencaran biji keseluruh hutan," tulis akun tersebut.

Namun, perjumpaan Burungbuah Satin ini di hutam masih sangat sedikit, sehingga perilakunya masih belum diketahui secara pasti. Hal ini memungkinkan adanya penelitian lanjutan dari burung ini."Dengan lokasi yang unik seperti kawasan Karst Lengguru itu, menjadikan burung ini menjadi penting untuk dikaji lebih jauh," katanya.

3 dari 4 halaman

Ciri-cirinya

Pegunungan Kumawa terdiri dari satu blok pegunungan yang unik yang terpencil dari barisan pegunungan tengah Papua. Bagian utama kawasan diliputi oleh hutan-hutan bukit dan kaki perbukitan, serta bagian wilayah pegunungan yang lebih rendah, dilansir dari laman bbksda-papuabarat.

Jenis Burungbuah Satin memiliki bagian samping dari tenggorokan memisahkan warna biru hitam pada muka dengan tenggorokan yang putih. Iris matanya cokelat tua. Tenggorokan, dada, dan perut burung ini berwarna putih satin dengan sedikit warna kuning lemon. Paruh dan kaki berwarna hitam.

Burung ini berukuran kecil dengan panjang sayap 62 mm, panjang tarsus 19,4 mm, panjang ekor 49,5 mm, panjang paruh dari dasar tengkorak kepala 11,2 mm. Burung ini memiliki bulu sayap hitam dengan warna putih pada bagian tepi dalam dari bulu primer dan sekundernya. Sementara bulu pada bagian bawah sayap berwarna putih. Badan bagian atas atau punggung dan pantat berwarna biru-hitam.

"Penemuan terakhir jenis burung di Papua adalah burung Melipotes Foja (Melipotes carolae) pada 2007. Sehingga ditemukannya jenis baru Berrypacker sebagai salah satu dari enam jenis baru burung yang ditemukan di dunia pada kurun waktu 2021 merupakan hal yang sangat menggembirakan. Dengan lokasi yang unik seperti kawasan Karst Lengguru itu, menjadikan burung ini menjadi penting untuk dikaji lebih jauh," kata Peneliti Pusat Penelilitan Biologi LIPI, Hidayat Ashari.

4 dari 4 halaman

Infografis Corona COVID-19 di Papua per Sabtu 28 Maret 2020