Sukses

Mengenal Lebih Dekat Tren Perawatan Injeksi DNA Salmon yang Diklaim Bikin Awet Muda

Bagaimana sebenarnya perawatan injeksi DNA salmon dilakukan dan apa saja efek sampingnya?

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan, perawatan kulit dengan injeksi DNA salmon tengah jadi sorotan. Banyak selebritas tanah air melakukan treatment yang digadang-gadang jadi solusi kulit awet muda.

Pada Kamis, 24 Juni 2021, Dr. dr. Yulia Siskawati, Sp.KK berbagi penjelasan seputar injeksi DNA salmon di acara ZAP Premiere Virtual Media Meet Up. Ia mengatakan, itu adalah perawatan dengan cara memasukan bahan yang disebut Polynucleotides (PN) ke dalam kulit.

Awalnya, perawatan ini dilakukan di Korea Selatan. Namun, seiring berjalannya waktu, jenis treatment ini berkembang ke wilayah Asia Tenggara. Tujuan utamanya adalah sebagai skin healer.

"Tentunya ini meremajakan kulit, mengembalikan kulit jadi lebih sehat, dan memiliki youth appearance," jelasnya. Injeksi DNA salmon juga jadi solusi bagi mereka yang tak ingin melakukan tindakan pembedahan, katanya.

Sumber salmonnya diambil dari jenis ikan Oncorhynchus mykiss (salmon trout) dan Oncorhynchus keta (chum salmon). "Enggak seluruh salmonnya diambil. Yang diambil hanya berupa fragmen sel benih dari spermatozoa atau spermanya ikan salmon," katanya.

Fragmen ini dijelaskan mirip dengan fragmen DNA manusia yang tujuannya merangsang regenerasi sel. Berdasarkan penelitian, spermatozoa dipilih karena jadi sel yang paling cocok untuk mendapatkan fragmen DNA murni.

Fragmen ini terbebas dari campuran peptide, protein, dan lemak yang sering kali mengakibatkan alergi pada kulit manusia. Pada sebuah penelitian medis, tindakan tersebut tercatat membuat kepadatan kulit bagian tengah meningkat 62 persen, hal itu ditunjukan dengan kulit yang semakin halus dan kenyal.

Kemudian, pori-pori mengecil sebanyak 42 persen dan garis halus mengalami perbaikan sebanyak 22 persen. Kondisi kulit yang membutuhkan injeksi DNA salmon, yakni kulit tipis yang elastisitasnya menurun, serta kulit kering dan kusam, termasuk dark eye circle, pori-pori besar, produksi minyak tidak seimbang, kemerahan, dan lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Tidak Hanya di Area Wajah

Tidak hanya di area wajah, injeksi DNA salmon juga bisa dilakukan di area leher, tangan, dan dada. "Area-area ini adalah yang paling sering terkena sinar matahari dan itu adalah bagian-bagian yang cepat sekali mengalami penuaan," jelasnya.

Proses perawatannya sebenarnya tidak lama. Yang membuatnya lama adalah pengolesan krim anastesi untuk mengurangi sensasi nyeri.

Injeksi DNA salmon bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu langsung dengan jarum kecil ke bawah kulit atau dermis maupun menggunakan alat injector. Bedanya, injeksi langsung dapat membuat bahan yang disuntikan benar-benar masuk ke dalam kulit dan tidak banyak terbuang, sementara penggunaan alat injector berisiko membuat bahan-bahan tersebut terbuang.

"Salmon DNA bagusnya diletakkan di area kulit tengah atau dermis karena memang kerjanya banyak di situ," katanya. Namun, perawataan ini memiliki down time berupa bentol-bentol yang akan hilang dalam dua sampai tujuh hari, tergantung individunya.

dr. Yulia membagi injeksinya dalam dua fase, yakni initial treatment dan maintenance treatment. Initial treatment ditujukan untuk mengaktifkan kemampuan regenerasi kulit. "Ini untuk boost keadaan sel-sel kulit, baik itu kolagen, pigmennya lebih bagus, kita harus sedikit lebih intens treatment-nya dan di sini diperlukan tiga sampai empat kali treatment dengan interval satu bulan sekali,” katanya.

Kemudian, fase maintenance bermaksud memelihara kondisi kulit yang sudah dibangun di fase sebelumnya. Ini disarankan dilakukan setiap enam bulan setelah injeksi ke tiga atau empat. Hasil perawatan ini sendiri diklaim dapat dilihat pasien setelah injeksi kedua.

3 dari 4 halaman

Bisa Dikombinasikan dengan Perawatan Lain

Perawatan injeksi DNA salmon bisa dikombinasikan dengan berbagai perawatan lain, seperti laser, non-cross linked HA, dan botoks. Dalam acara itu, hadir pula Christina yang telah menjalani perawatan injeksi DNA salmon di ZAP Premier.

"Kalau di ZAP sendiri (biayanya) (Rp)8 juta per treatment. Itu cukup untuk satu wajah,” katanya. Melihat dari efek jangka panjangnya, ia mengatakan biaya perawatan itu sepadan.

Usia yang disarankan untuk perawatan ini adalah 30 tahun ke atas. Namun, dr. Yulia mengatakan, bila tanda-tanda penuaan sudah terlihat di usia 20-an atau ingin mencegah, treatment itu boleh dilakukan.

Bagi ibu hamil yang ingin melakukan perawatan ini, ia menyarankan untuk menundanya terlebih dahulu. Namun, bagi ibu menyusui dipersilakan. (Jihan Karina Lasena)

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan