Liputan6.com, Jakarta - Telah lama  nasi goreng jadi comfort food sekian banyak orang. Kendati terkesan sederhana, nyatanya setiap orang masing-masing punya versi nasi goreng terbaik. Karenanya, kedai makan di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, ini muncul sebagai opsi menarik.
Melalui sebuah kicauan di Twitter, tempat makan bernama Janji Kenyang itu menawarkan menu nasi goreng yang bisa diracik sesuai selera pembeli. "Ngakak banget gue mau beli nasi goreng disuruh ngeracik sendiri," tulis pemilik akun @suhschat sambil menyertakan tangkapan layar menu kedai tersebut di aplikasi ojek online.
Tampak di sana bahwa ada tahap demi tahap yang mesti dipilih saat memesan. Itu dimulai dengan menuang minyak goreng ke wajan, opsi pemakaian telur, bumbu, mengatur tingkat kepedasan, sampai memilih sayuran sebagai topping.
Advertisement
Baca Juga
Tahapannya bahkan ada juga soal menambahkan kecap dan "aduk dan goreng sampai harum."Â Itu bisa dipilih sesuai selera dengan tarif beragam, mulai dari Rp150 ribu sampai Rp5 ribu-an per tahap.
"Dengan bermodalkan sotoy dan insting berikut adalah racikanku. Deg-degan takut ga enak," sambung si pemilik akun Twitter. Kicauan itu kemudian disambung dengan menyertakan penampakan nasi goreng yang tadi sudah dipesan sesuai racikan.
"INI GUYSSSS DATENG KAYA GINI PENAMPAKANNYA DAN ENAKKKKK. Gue nyesel ga banyakin ingredientnya lain kali tambah baso basoan lobster lucu kali yaaaa. Trus kalo ga suka nasi goreng coklat bisa ga pake kecap manis, tapi dengan pilihan bumbu bumbu lain yang sama," katanya.
Namun demikian, ia menyayangkan karena kemasan nasi goreng masih kurang ramah lingkungan. "Pake styrofoam dan masih ada plastiknya. Mungkin bisa ditambahkan pilihan menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang. Jadi ga nambah-nambahin limbah pas pandemi gitu," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kemahalan?
Nasi goreng custom ini kemudian jadi perbincangan hangat warganet. Beberapa melapor bahwa mereka sengaja membeli karena penasaran. Tapi, ada juga yang menduga ini adalah strategi dagang yang membuat sepiring nasi goreng bisa lebih mahal dari biasanya.
"Wkwkwkw coba coba buka mo liat harganya. Mayan mahal uga ya satu porsi (Rp)50k+," tulis salah satunya. Sementara, ada juga warganet yang menyebut bahwa makanan dari kedai tersebut memang enak dan ia sudah mencoba beberapa menu.
Kendati dianggap unik, ada beberapa pengguna Twitter mengaku enggan memesan karena tahapannya merepotkan. "Kalo pesen lebih 1 porsi, abis waktu buat ngisi mau apaan aja," tulisnya. Ada pula yang menyebut bahwa metode serupa juga ditemukan di makanan lain, seperti seblak.
Advertisement
Perang Nasi Goreng
Ini tentu bukan kali pertama menu nasi goreng jadi topik perbincangan warganet. Sebelumnya, mereka lebih dulu berdebat apakah nasi goreng terenak itu yang pakai kecap atau tidak.
Keriuhan tersebut berawal dari kicauan blogger Ariev Rahman di akun Twitter-nya, beberapa waktu lalu, saat memberi ulasan tentang semacam aturan penyajian nasi goreng di Nasi Goreng Tiarbah. Bisnis kuliner dengan sajian andalan nasi goreng dendeng lemak ini menjelaskan bahwa penyajian nasi goreng mereka tak memakai kecap dan telur.
Di antara banyak argumen untuk memastikan diri berada dalam tim nasi goreng pakai kecap atau tidak, ada sebuah komentar yang disoroti Ariev. Disebutkan bahwa orang tak suka makan nasi goreng pakai kecap bisa jadi karena belum menemukan kecap sesuai selera.
Argumen ini kemundian berbuntut panjang pada rekomendasi sekian banyak merek kecap lokal yang jadi andalan publik dari berbagai daerah.
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari COVID-19
Advertisement