Liputan6.com, Jakarta - Satu per satu kawasan wisata di berbagai belahan dunia membuka pintu untuk wisatawan. Satu di antaranya adalah Gunung Fuji di pulau Honshu, Jepang, yang kembali buka setelah satu tahun tutup karena pandemi Covid-19.
Dilansir Japan Times, Senin (5/7/2021), Gunung Fuji resmi dibuka kembali untuk pendaki di musim panas pada Kamis, 1 Juli 2021. Dengan penerapan tindakan pencegahan virus, yang paling populer dari empat rute gunung berapi ini dibuka di sisi Prefektur Yamanashi.
Prefektur Shizuoka, yang mengelola tiga jalur yang tersisa, menyampaikan pihaknya berencana untuk membukanya kembali pada 10 Juli 2021. Gunung Fuji akan dapat diakses oleh pengunjung hingga 10 September 2021.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Prefektur Yamanashi, pengunjung diminta untuk mengisi formulir kesehatan dan memeriksa suhu mereka sebelum mendaki gunung. Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
Jalan tol Fuji Subaru Line telah mempersingkat jam operasionalnya dari jam 03.00--18.00 untuk mengurangi jumlah pendaki yang mencoba mendaki cepat dalam semalam. Jalan tol tersebut membentang di tengah gunung yang buka 24 jam di tahun-tahun biasanya.
Pada 1 Juli 2021, hanya beberapa pendaki yang terlihat menaiki rute Yoshida saat hujan lebat turun. Sekelompok personel militer Amerika Seikat yang berbasis di Jepang yang mendaki ke puncak pada pagi hari menyatakan penyesalan atas cuaca yang tidak menguntungkan.
Pemandu Gunung Fuji Sota Kodama mengimbau pengunjung untuk waspada terhadap cuaca buruk. "Saya ingin para pendaki tidak berusaha terlalu keras dan fleksibel tergantung pada kondisi cuaca," kata Kodama.
Tahun lalu, kedua kedua prefektur menutup keempat rute di tengah pandemi virus Covid-19. Penutupan Gunung Fuji pertama kalinya terjadi sejak 1960 silam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Protokol Kesehatan
Dilansir Soranews24, Senin (5/7/2021), dengan vaksinasi yang telah dimulai di Jepang, keputusan dibuat untuk mengizinkan pendakian Gunung Fuji di musim panas ini. Namun, dibukanya gunung ini turut dibarengi dengan tindakan pencegahan ekstra.
Sebagai permulaan, pendaki harus check-in di tempat parkir Fuji-Subaru Skyline 5th Station, titik tertinggi di gunung yang memperbolehkan mobil dan bus. Calon pendaki mendaftarkan nama ke staf administrasi dan menjawab serangkaian pertanyaan tentang kondisi kesehatan fisik.
Tahapan dilanjutkan dengan pengukuran suhu calon pendaki dan jika semuanya selesai, baru diizinkan untuk mendaki gunung. Aturan baru juga berlaku untuk pondok gunung, pondok-pondok pendaki bisa membeli makanan dan atau beristirahat sambil mengatur waktu kedatangan mereka di puncak bertepatan dengan matahari terbit.
Tahun ini, reservasi sebelum berkunjung akan menjadi persyaratan mutlak. Pondok hanya akan menerima setengah dari kapasitas pengunjung biasanya. Sebagai bentuk pencegahan Covid-19, pondok juga memasang partisi untuk membantu menjaga jarak tamu dan meningkatkan ventilasi interior mereka.
Advertisement
Tutup di 2020
Pada 18 Mei 2020 lalu, pemerintah Prefektur Shizuoka, salah satu dari dua prefektur Gunung Fuji dapat diakses, mengatakan mereka akan menutup tiga jalur pendakian Shizuoka yang mengarah ke puncak gunung sepanjang musim panas. Pada kondisi normal, jalan setapak akan dibuka untuk umum selama musim pendakian resmi Gunung Fuji, yang pada 2020 dijadwalkan berlangsung dari 10 Juli hingga 10 September 2020.
Namun karena pandemi Covid-19, pemerintah setempat memutuskan untuk menutup jalur tersebut. Penutupan tersebut memengaruhi jalur Subashiri, Gotemba, dan Fujinomiya, yang semuanya dimulai dari "stasiun kelima" di tengah jalan menuju gunung tertinggi di Jepang tersebut.
Keputusan Shizuoka muncul setelah Yamanashi, prefektur lain yang berdekatan dengan Fuji, telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan membuka Jalur Yoshida, yang mengarah ke puncak, musim panas ini, yang berarti bahwa keempat jalur menuju Gunung Fuji akan ditutup.
Naruhito Kaisar Baru Jepang
Advertisement