Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendukung penuh kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali yang diberlakukan pada 3--20 Juli 2021. Sandiaga menyatakan bahwa rencana pembukaan Travel Corridor Arrangement (TCA) yang dilakukan di Bali kembali ditunda hingga situasi kondusif.
"Program pembukaan kembali akan dilakukan dengan pendekatan bahwa kita melakukan mengacu pada PPKM Darurat. Begitu situasinya kondusif dan berbagai kondisi bisa dicapai, pembukaan Bali bisa dimulai kembali," terang Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf, Senin, 5 Juli 2021.
Advertisement
Baca Juga
Sandiaga mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan prakondisi-prakondisi yang ditentukan. Ia mengungkapkan, kondisi pandemi Covid-19 saat ini tidak memungkinkan untuk membuka pariwisata di Bali, salah satunya dari angka penambahan kasus di bawah 100 orang per hari.
"Ditambah proses vaksinasi bisa dipercepat, konsep end-to-end CHSE bisa dirampungkan serta melihat kondisi pandemi secara global," tambahnya.
Meski begitu, Sandiaga mengatakan PPKM Darurat tidak akan menghentikan program pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk seputar TCA di Bali, Batam, dan Bintan.
"Program Work From Bali dan wisata vaksin di Bali untuk sementara memang ditunda. Tapi ada yang tidak ditunda, yaitu persiapan untuk pembukaan Bali karena sinkronisasi dan penyiapan-penyiapan akan tetap dilakukan," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Persiapan TCA
Menurut Sandi, program TCA di Batam dan Bintan juga terus dipersiapkan agar saat situasi sudah dianggap kondusif, segala sesuatunya juga sudah siap. Sebelumnya, pembukaan TCA di dua wilayah ini dijadwalkan bersamaan waktunya dengan Bali pada akhir Juli mendatang.
Sampai saat ini, persiapan pembukaan Bali untuk wisatawan asing sudah mencapai 90 persen. Persiapan tersebut mencakup persiapan TCA (Travel Corridor Arrangement), uji coba pariwisata, dan sebagainya. Tiga zona yang menjadi prioritas untuk area TCA di Bali, yakni Sanur, Ubud, dan Nusa Dua (SUN), dengan implementasi protokol kesehatan ketat.
Sandiaga Uno menambahkan, sejumlah prakondisi harus tercapai agar pembukaan Bali kembali untuk wisatawan mancanegara dapat terlaksana. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat kembali berperan aktif setelah angka kasus Covid-19 lebih terkendali.
"Hal ini akan kita patuhi dan kami sudah memberikan seruan yang tegas kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melaksanakannya, tanpa terkecuali, karena keselamatan dan kesehatan rakyat Indonesia adalah yang utama," tutup Sandi.
Advertisement
Tidak Mempengaruhi Skema TCA
Sebelum PPKM Darurat diterapkan, Hong Kong memasukkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kategori A1. Hal itu menandakan Indonesia masuk daftar risiko tinggi ekstrem terkait risiko transmisi Covid-19.
Hong Kong juga telah melarang kedatangan dari India, Nepal, Pakistan, dan Filipina menggunakan aturan penangguhan penerbangan. Lalu, apakah kebijakan itu akan berpengaruh pada rencana Travel Corridor Arrangement (TCA) yang akan dilaksanakan di Batam, Bintan, dan Bali?
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), setiap negara punya hak dan langkah antisipasi yang berbeda dalam melindungi warganya, salah satunya dengan melakukan penutupan penerbangan dari dan ke negara lain yang memilki penyebaran Covid-19 tertinggi.
Bagi Sandiaga Uno, hal tersebut termasuk wajar dan harus dihormati, serta disikapi secara bijak di tengah situasi pandemi. Sandi menambahkan, situasi itu tidak berpengaruh dengan skema TCA Indonesia.
"Kita terus merumuskan kebijakan yang tepat soal TCA, sehingga nantinya wisman (wisatawan mancanegara) yang datang ke Indonesia merasa aman dan nyaman. Begitu juga warga kita tetap merasa aman dan nyaman. Salah satunya dengan penguatan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE di destinasi dan percepatan vaksinasi," terang Menparekraf.
5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi
Advertisement