Sukses

6 Tempat Wisata di Solo yang Tutup untuk Dukung PPKM Darurat

PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali akan berlangsung hingga 20 Juli mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Solo mempunyai banyak tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Namun, sejak pandemi Covid-19, lokasi wisata mengalami penutupan dari waktu ke waktu.

Pihak pengelola tempat wisata pun mengumumkan penutupan kembali karena PPKM Darurat pada 3 Juli--20 Juli 2021. Mereka mengumumkan penutupan tersebut melalui akun media sosial masing-masing.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, berikut enam tempat wisata di Solo yang mengumumkan penutupan sementara.

Taman Balekambang Solo

Taman yang merupakan peninggalan KGPAA Mangkunegoro VII ini terletak di Jalan balekambang No.1, Manahan, Banjarsari, Solo. Lokasinya tak jauh dari Stadion Manahan Solo.

Lewat akun Instagram-nya, pihak Taman Balekambang Solo sempat mengumumkan penutupan pada 29 Juni--6 Juli 2021. Namun, kemudian penutupan diperpanjang hingga 20 Juli 2021.

"Berdasarkan Surat Edaran Walikota Surakarta Nomor 067/2083. Tentang PPKM Darurat maka Destinasi Wisata Taman Balekambang. TUTUP SEMENTARA. Mulai tanggal 3 Juli sampai dengan 20 Juli 2021," tulis akun Instagram @balekambangsolo, Selasa, 6 Juli 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Jurug Solo Zoo

Tempat wisata ini awalnya pindahan dari Kebun Binatang Sriwedari yang dikenal dengan Kebun Rojo yang didirikan Sri Susuhunan Paku Buwono X pada 17 Juli 1901 dan merupakan kebun binatang tertua. Awalnya, Jurug Solo Zoo merupakan tempat hiburan bagi keluarga raja, dan akhirnya berkembang sebagai tempat rekreasi untuk masyarakat.

Menurut pengumuman yang diunggah di akun Instagram @jurugsolozoo, tempat ini tidak menerima pengunjung hingga 20 Juli 2021. Bagi mereka yang telah membeli tiket, tetap berlaku hingga akhir 2022.

"Jurug Solo Zoo Tutup Sementara 3-20 Juli 2021. Dalam rangka mendukung PPKM Darurat untuk memutus rantai penyebaran Virus COVID-19 @galerysatwajurug tidak menerima pengunjung sementara waktu. Bagi yang sudah membeli tiket presale masih berlaku hingga 31 Desember 2022," tulis akun tersebut.

Museum Radya Pustaka

Museum ini terletak di Jalan Slamet Riyadi. Didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 18 Oktober 1890, museum ini jadi yang tertua di Indonesia. Museum ini tutup sejak 3 Juli--20 Juli 2021. Penutupan museum ini berdasarkan Surat Edaran dari Wali Kota Surakarta.

"Hai sahabat museum, sesuai dengan Surat Edaran Walikota Surakarta No. 067/2083 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Kota Surakarta, Museum Radyapustaka Surakarta TUTUP Layanan Kunjungan mulai tanggal 3 Juli s.d 20 Juli 2021," tulis akun @museumradyapustakasurakarta.

Museum Keris Nusantara

Museum Keris Nusantara yang terletak di kawasan Sriwedari ini diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 9 Agustus 2017. Terdapat sekitar 409 koleksi keris berbagai jenis dan ukuran, serta 38 tombak dan benda-benda pusaka bersejarah lain. Keris sudah di tetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya nonbendawi.

"Berdasar Surat Edaran walikota Surakarta no 067/2083 tentang PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT DARURAT CORONA VIRUS DISEASE 2019 di kota Surakarta mulai tanggal 3-20 Juli 2021 TUTUP layanan kunjungan ya sahabat museum," tulis akun @museumkerisnusantara.

3 dari 4 halaman

Museum Lokananta

Museum Lokananta adalah perusahaan musik pertama dan satu-satunya milik negara yang memiliki banyak koleksi musik legendaris berformat piringan hitam maupun kaset pita. Museum ini memiliki studio rekaman yang masih bisa digunakan hingga saat ini. Museum ini tutup sementara demi menghindari penyebaran Covid-19.

"Dengan terbitnya Surat Edaran Walikota Surakarta Nomor 67 / 2022, Museum Lokananta sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Solo akan meniadakan sementara kunjungan museum. Semoga Kota Solo dan seluruh Indonesia akan segera pulih kembali," tulis akun @lokananta_musik.

Tumurun Private Museum

Museum ini beralamat di Jalan Kebangkitan Nasional, Solo. Mereka yang berkunjung ke museum ini menggunakan sistem appointment. Museum ini menyimpan 100 koleksi karya seni yang dimiliki oleh pendiri raksasa bisnis tekstil terbesar Sri Rejeki Isman (Sritex) Group.

Beberapa koleksi yang ada di museum ini antara lain karya Mochtar Apin, Henk Ngantung, Arie Smit, Antonio Blanco, Ahmad Sadali, Affandi, Basoeki Abdullah, dan Raden Saleh. "Sebagai bentuk peran aktif dalam melaksanakan kebijakan pemerintah terkait pencegahan virus Covid-19 maka dengan ini kami Tumurun Private Museum "TUTUP" semantara waktu sampai batas waktu yang belum ditentukan 🙏," tulis akun Instagram @tumurunprivatemuseum.

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi