Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pekan lalu merayakan ulang tahun ke-52, tepatnya pada 28 Juni 2021. Menandai momen pertambahan usia, Sandi meluncurkan buku tentang Tol Cipali.
Tol yang menghubungkan Cikampek sampai Palimanan itu merupakan salah satu ruas terpenting dalam Tol Trans Jawa. Sandi terlibat dalam proses pembangunan tol yang dicanangkan sejak era Presiden Soeharto, tetapi baru diresmikan oleh Presiden Jokowi. Tak heran buku yang diluncurkannya diberi judul Cipali: Trans-Jawa dan Tol Enam Presiden dengan Sembilan Rahasianya.
Advertisement
Baca Juga
"Menyelesaikan proyeknya butuh waktu lebih dari sepuluh tahun, bukunya juga diselesaikan enam tahun," ujar Sandi dalam webinar Bedah Buku: Cipali: Trans-Jawa dan Tol Enam Presiden dengan Sembilan Rahasianya.
Buku tersebut, menurut dia, diluncurkan sebagai bentuk baktinya dan Edwin Edwin Soeryadjaya, mitranya sesama pendiri Saratoga Investama, kepada orangtua mereka. Ia meyakini doa orangtua turut membuka jalan penyelesaian proyek yang melewati pasang surut selama bertahun-tahun.
"Kita temukan banyak surprises, pahit getir pengadaan lahan, sempat dituduh proyek bodong, sampai akhirnya bermanfaat untuk orang banyak. Ini jadi salah satu rasa bersyukur saat kita selesai," ucap Sandi.
Salah satu yang dibanggakannya atas keberhasilan proyek Tol Cipali adalah memfasilitasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk berkembang. Misalnya, berkembangnya RM Baraya di Indramayu.
"Jadi, Tol Cipali mendukung sektor ekonomi kreatif di sepanjang jalan tol," sambung dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Seperti Puzzle
Salah satu penulis buku, Iu Rusliana, mengungkapkan proses pembuatan buku itu mirip seperti menyelesaikan puzzle. Menurut dia, Sandi selalu emosional saat diwawancarai tentang proyek tol sepanjang 116 kilometer tersebut.
"Menulis buku ini saya mendapatkan banyak pencerahan, bukan sekadar soal proyek, tapi perjalanan seseorang," dia menerangkan.
Suka duka dilaluinya. Sempat mandek saat mengerjakan penulisan, Iu kembali disemangati Sandi untuk menyelesaikan pembuatan buku itu. Pandemi Covid-19 memaksa proses diskusi berjalan secara online.
Buku itu terbagi dalam beberapa bab. Salah satunya mengulas soal kemitraan dengan pemerintah. Perubahan kebijakan pemerintah membuka ruang lebih besar agar swasta bisa lebih terlibat dalam proyek nasional.
"Ada perubahan luar biasa di BPJT dan KemenPUPR dan istana wapres sehingga tidak lagi perlakukan investor sebagai kontraktor, tetapi sebagai mitra," kata Iu.
Tetapi, rahasia terbesar yang membuat proyek itu berhasil adalah kuasa Tuhan. "Sehebat apapun usaha manusia, di situ ada kuasa Tuhan. Sikap religius nyata pengusaha," imbuh dia.
Advertisement
Pelajaran Hidup
Sandi mengaku mendapat banyak pelajaran hidup dari mengerjakan proyek tersebut. Di antaranya melatih kesabaran dan bersyukur. Ia juga menyadari pentingnya reputasi yang baik dan komunikasi lancar dengan berbagai pihak bisa membantu pembangunan proyek itu.
"Kami 30 kali dijadikan headline oleh Tempo. Tiap hari diserang tentang proyek ini dan kekhawatiran proyek ini jadi proyek rente. Ini jadi bekal bagi saya sekarang setelah jadi menteri, jangan dijauhi, justru harus didekati, diberikan informasi yang mudah-mudahan didiseminasikan ke yang lain," ia menjelaskan.
Ia juga menyatakan konsep Public Private Partnership semakin tidak terelakkan di masa kini, terutama saat pandemi. Beratnya beban APBN bisa dibagi dengan swasta agar bisa terus berjalan.
"Konteks PPP itu tidak terelakkan, pasti teman-teman paham beratnya beban APBN saat ini," ia menegaskan.
Plus Minus Tol Layang Jakarta-Cikampek
Advertisement