Liputan6.com, Jakarta - Melonjaknya kasus Covid-19 disusul dengan tingginya permintaan oksigen untuk kebutuhan medis menjadi topik diskusi antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri, Rabu, 7 Juli 2021. Berdasarkan hasil pertemuan itu, ia membantah isu kelangkaan hingga penimbunan oksigen.
"Bukan terjadi kelangkaan (oksigen), tapi terjadi keterbatasan yang bisa dipetakan pada tiga lini yang harus kita perhatikan secara bersama-sama," ungkap Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis (8/7/2021).
Advertisement
Baca Juga
Sandi menerangkan lini pertama adalah jumlah produksi oksigen yang disebut masih bisa mencukupi kebutuhan oksigen secara nasional. Ia beralasan hal itu karena sektor industri mengalihkan kebutuhan oksigennya untuk kebutuhan medis.
Langkah tersebut, sambung dia, sangat bijaksana mengingat peran serta seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam penanganan Covid-19 yang kini memasuki tahap yang sangat krusial.
"Tentunya kami harus berterima kasih dan mengapresiasi industri-industri yang mengalihkan kebutuhan dan suplai oksigen industrinya untuk melayani permintaan peningkatan secara signifikan oksigen di bidang medis," ujar Sandiaga.
Terkait hal itu, Kemenparekraf akan memberi dukungan. Salah satunya lewat penyediaan lahan penyimpanan tabung oksigen di sejumlah destinasi wisata maupun sentra ekonomi kreatif. Lahan penyimpanan tersebut akan berada dekat fasilitas kesehatan agar pendistribusian tabung oksigen berjalan lebih optimal.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Fungsikan Kembali Hotel
Sandiaga juga berencana akan kembali memfungsikan hotel sebagai ruang perawatan pasien Covid-19. Nantinya, fasilitas tersebut akan dilengkapi dengan tabung-tabung oksigen untuk pasien Covid-19 bergejala ringan atau sedang yang isolasi mandiri.
"Ini yang akan kami koordinasikan dengan pelaku industri (perhotelan)," tambahnya.
Hal selanjutnya adalah identifikasi dan pengumpulan tabung oksigen yang belum terdistribusi. Dalam proses identifikasi tersebut pihaknya akan berkolaborasi dengan masyarakat parekraf di seluruh Nusantara.
Mereka yang kini tengah 'berhibernasi' itu dapat diberdayakan untuk membantu penyaluran tabung-tabung oksigen yang kosong, sehingga dapat diisi kembali. Sejumlah langkah tersebut menurutnya merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Itu merupakan langkah konkret yang bisa dilakukan oleh Kemenparekraf berkoordinasi dengan tentunya stakeholders di lingkungan pariwisata dan ekonomi kreatif," tutupnya.
Advertisement
Dana Hibah
Sebelumnya, Sandiaga berjanji akan mempercepat penyaluran sekaligus memperluas penerima dana hibah pariwisata senilai Rp3,7 triliun mengantisipasi PPKM Darurat yang berlaku pada 3--20 Juli 2021. Rencananya penerima dana hibah termasuk pelaku biro perjalanan wisata hingga pramuwisata.
"Tahun lalu hanya menjangkau hotel dan restoran. Tahun ini kita ingin juga menyentuh pelaku biro perjalanan wisata, tour guide, pramuwisata, tempat rekreasi dan beberapa sentra wisata. Kita berharap bisa terlaksana dengan cepat, karena kami sudah merampungkan program penyiapannya di Kemenparekraf," terang Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin, 5 Juli 2021.
Dia berharap, Kementerian Keuangan dan Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bisa segera meluncurkan program percepatan dan perluasan dana hibah pariwisata ini.
"Nanti setelah diverifikasi dan divalidasi oleh pemerintah daerah, ini akan dapat direalisasikan langsung kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Mudah-mudahan di akhir bulan Juli ini sudah bisa disalurkan dan diterima oleh pelaku pariwisata," sambungnya.
Selain dana hibah pariwisata, Sandiaga Uno juga telah menerima instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat pencairan berbagai program bantuan sosial (bansos) pada pekan ini.
Krisis Pasokan Oksigen
Advertisement