Liputan6.com, Jakarta - Rumah yang ideal tidak lagi semata diukur dengan luasan, tetapi bagaimana bisa mengakomodasi semua kebutuhan penghuni dengan leluasa. Di antara beragam opsi, ada kompleks rumah mini untuk hidup minimalis.
Kompleks rumah itu bernama Tiny House Block yang memiliki 25 rumah mini yang berlokasi di California, Amerika Serikat. Konsep rumah mini akhir-akhir ini kian menarik bagi warga kelas menengah di negara tersebut.
Melalui unggahan video Instagram VOA Indonesia pada Jumat, 9 Juli 2021, sebuah rumah berukuran mini dipilih Natalie Cornacchione sebagai kediaman barunya. Di rumah yang terdiri dari beberapa ruangan itu, ia tinggal sendiri untuk memulai kehidupan berbeda.
Advertisement
Baca Juga
Meski mini, fasilitas yang tersedia terbilang lengkap. Ada dapur, kamar tidur di atap, hingga dapur. Tersedia pula ruang tamu minimalis untuk menerima yang berkunjung ke sana.
Rumah mini itu adalah satu rumah yang berada di kompleks Tiny House Block di Mount Laguna. Lokasinya tidak terlalu ramai penduduk dengan pepohonan rindang mengelilingi.
Rata-rata rumah di sana berukuran di bawah 37 meter persegi. Penghuninya memiliki beragam latar belakang, mulai dari pekerja hingga pensiunan. Mereka rata-rata penyewa dengan biaya 1.325 dolar AS atau sekitar Rp19,2 juta per bulan.
"Saya menyadari kita bisa hidup dengan cara berbeda dan kita tidak memerlukan semua hal yang termasuk dalam kehidupan idaman seperti punya rumah besar, mobil bagus," kata Natalie, seorang pelajar sekaligus pekerja.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Komunitas yang Mendukung
Erica Moslander juga menjadi salah satu penyewa rumah mini di kompleks itu. Ia mengaku situasi pandemi yang memungkinkan anak-anaknya belajar jarak jauh dan pekerjaannya yang bisa dilakukan di mana saja, mendorongnya untuk menetap di sana.Â
"Saya bekerja lewat internet, jadi selama saya bisa terhubung internet kerjaan saya aman, karena Covid-19 juga anak-anak bisa sekolah jarak jauh kami bisa pergi dan tinggal di mana saja," jelasnya.
Erica juga tertarik dengan kompleks tersebut karena ia terhubung dengan komunitas. Dengan kompleks yang tidak terlalu luas, warga di sana lebih mudah berkomunikasi satu sama lain. Terlihat mereka tengah asyik mengobrol dan mengujungi rumah ke rumah untuk mempererat kekeluargaan.
Advertisement
Solusi bagi Pensiunan
Meski mayoritas menyewa, tidak demikian dengan Gail Arnold. Perempuan pensiunan itu membeli hunian tersebut setelah pengajuan pinjamannya ditolak bank hingga lima kali.
"Saya akhirnya berpikir untuk membeli rumah kecil dan bayar lunas, ini bisa jadi rumah terakhir saya," jelas Gail.
Ia merasa rumah mini menjadi solusinya. Fasilitasnya lengkap meski ia harus naik turun tangga menuju kamar tidurnya. (Muhammad Thoifur)
Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja
Advertisement