Liputan6.com, Jakarta - Dengan ritme catchy, single teranyar BTS, Permission to Dance, tentu bisa jadi lagu pengiring olahraga yang menarik. Tapi, warga Seoul, Korea Selatan, harus mencari alternatif lagu untuk menjaga semangat selama sesi olahraga.
Aturan ini, mengutip Koreaboo, Kamis, 15 Juli 2021, mengacu pada perlindungan dari infeksi COVID-19. Seperti beberapa negara lainnya, Negeri Ginseng tengah menghadapi gelombang baru "yang jauh lebih buruk dari sebelumnya."
Selama seminggu terakhir, kasus COVID-19 di negara itu telah mencapai rekor tertinggi, dengan lebih dari 1,5 ribu kasus baru per hari. Karena itu, pemerintah menerapkan langkah-langkah baru untuk menekan penyebaran virus.
Advertisement
Baca Juga
Langkah-langkah itu, secara mengejutkan, juga meluas ke musik. Mulai minggu ini, pejabat kesehatan Korea Selatan meminta pusat kebugaran di Seoul dan sekitarnya untuk menerapkan aturan baru. Mereka diminta tidak lagi memutar lagu bertempo lebih tinggi dari 120 ketukan per menit.
Ini termasuk lagu-lagu, seperti Permission to Dance milik BTS, BLACKPINK How You Like That, EXO The Eve, Cat & Dog milik TOMORROW X TOGETHER, Drunk-Dazed dari ENHYPEN, dan ITZY In the Morning. Selain musik, treadmill juga akan dibatasi hingga kecepatan maksimum enam km/jam.
Langkah-langkah ini dipercaya akan menghentikan orang-orang di pusat kebugaran untuk bernapas terlalu cepat atau memercikkan keringat ke orang lain. Dengan begitu, mereka diharapkan meminimalisir transmisi COVID-19.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hasil Pertimbangan Berbagai Pendapat
Pejabat Kesehatan Kota menegaskan bahwa mereka mempertimbangkan berbagai pendapat sebelum melarang lagu lebih dari 120 ketukan per menit. Sementara itu, Presiden Moon Jae In telah meminta maaf pada warga dan mengimbau mereka untuk tetap bersabar selama masa sulit ini.
Hingga situasi COVID-19 mereda, penggemar olahraga diminta menyesuaikan gym playlist mereka. Untungnya, beberapa lagu populer, seperti BTS Butter, TOMORROW X TOGETHER Magic, Rose BLACKPINK On the Ground, NCT Hot Sauce, dan IU Lilac, masih aman sesuai batasan.
Melansir CNBC, Korea Selatan melaporkan 1.600 kasus baru COVID-19, Kamis (15/7/2021), sedikit turun dari rekor jumlah hari sebelumnya. Sebagian besar penyebaran virus awalnya berpusat di Seoul dan daerah sekitar, tapi kasus telah menyebar ke daerah non-metropolitan, menambah kekhawatiran varian delta yang sangat menular dan peluncuran vaksin yang melambat.
Advertisement
Kasus COVID-19 di Korea Selatan
Channel News Asia melaporkan, Perdana Menteri Korea Selatan, Kim Boo Kyum, sebelumnya mengatakan, mulai Kamis, 15 Juli 2021, pemerintah akan memperketat aturan jarak di sebagian besar negara. Pengecualian berlaku di beberapa wilayah selatan.
Di bawah level dua, pertemuan lebih dari delapan orang dilarang, dan restoran, serta bar harus tutup pada tengah malam. Sementara, pembatasan tingkat empat yang mencakup larangan pertemuan lebih dari dua orang setelah pukul enam sore diberlakukan pada Senin, 19 Juli 2021 di Seoul.
Selama pandemi, Korea Selatan telah jadi salah satu kisah sukses penanganan COVID-19 dengan kampanye yang efektif untuk melacak dan meredam infeksi. Wabah baru-baru ini telah "menodai citra itu dan mengguncang kepercayaan publik," tapi bagaimana pun, jumlah kasus Korea Selatan jauh lebih rendah dari banyak negara lain dengan 171.911 infeksi dan 2.048 kematian, menurut data KDCA.