Liputan6.com, Jakarta - Setelah Jakarta dan Surabaya, Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Tidak heran ibu kota Provinsi Sumatra Utara ini merupakan pusat ekonomi dan komersial di pulau besar di barat Indonesia tersebut.
Di tengah hiruk-piukuknya, Kota Medan menyimpan berbagai fakta menarik. Berikut enam di antaranya seperti dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu, 17 Juli 2021.
Advertisement
Baca Juga
1. Surganya Durian
Memenuhi julukannya sebagai "Kota Durian," buah eksentrik ini bisa ditemukan dengan mudah di penjuru kota. Durian yang dijual di Medan umumnya berasal dari Sidikalang, Bahorok, Simalungun, Pematang Siantar, dan Sibolga.
"Durian Medan"Â terkenal akan rasanya yang lezat dan ukurannya yang besar. Salah satu kedai ternamanya adalah Durian Ucok yang pernah didatangi Presiden Joko Widodo.
2. Tidak Hanya Pakai Bahasa Batak
Bahasa warga Medan biasanya terdiri dari bahasa campuran karena beragamnya penduduk di sana. Penduduk Medan biasanya berakar dari suku maupun wilayah lain, seperti Jawa, Melayu, Karo, Nias, Minang, Tionghoa, dan India Tamil.
Kosakata yang digunakan di sana unik. Sebut saja kata "kereta" yang maksudnya untuk "motor," dan kata "motor" untuk "mobil." Warga Medan juga cenderung mengucapkan huruf e dengan nada yang lebih tinggi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3. Rumah dari Bika Ambon
Meski ada kata "Ambon," kuliner ini berasal dari Medan. Ada sebuah cerita yang mengatakan bahwa nama Ambon berasal dari seorang penjual kue bika pertama di Jalan Ambon. Saking populer, orang-orang menyebutnya bika ambon.
Bika ambon adalah kue basah berongga yang biasanya berwarna kuning. Proses pembuatan kue beraroma khas itu ternyata bisa memakan waktu hingga 12 jam.
4. Daya Tarik Istana Maimun
Salah satu ikon Kota Medan yang sangat terkenal adalah Istana Maimun. Bangunan ini merupakan istana Kesultanan Deli yang dirancang tentara Belanda, Kapten Theodoor van Erp.
Istana Maimun terdiri dari dua lantai dan memiliki 30 ruangan. Ruangan-ruangan itu memiliki fungsi berbeda, termasuk ruang tamu kerajaan dan ruang acara adat.
Daya tarik lain istana ini adalah Meriam Puntung. Konon, itu merupakan jelmaan Mambang Khayali, adik Putri Hijau dari Kerajaan Deli Tua. Ia berubah jadi meriam untuk mempertahankan istana dari serangan Raja Aceh yang pinangannya ditolak Putri Hijau.
Advertisement
5. Tradisi Bagi-Bagi Bubur Pedas
Sebagaimana wilayah lain, Kota Medan juga punya ragam tradisi di waktu-waktu tertentu. Saat Ramadan, misalnya, yang biasanya bagi-bagi bubur pedas di Masjid Raya Medan.
Tradisi membagikan bubur pedas ini sudah turun temurun dilakukan. Bahkan, kabarnya sudah berlangsung sejak masa kejayaan Kesultanan Melayu Deli. Namun, selama pandemi, tradisi tersebut ditiadakan.
6. Kitchen of Asia
Lewat branding "The Kitchen of Asia," Kota Medan siap berbenah diri untuk jadi destinasi wisata kuliner kenamaan. Ini diungkapkan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang mengatakan bahwa kuliner merupakan jawaban dari semua permasalahan di Kota Medan.
Maret lalu, Bobby menjelaskan bahwa Kesawan akan jadi pusat branding tersebut. Kesawan sendiri merupakan salah satu kawasan kota tua di Medan yang jadi rumah bagi sejumlah cagar budaya dengan arsitektur nan khas. (Jihan Karina Lasena)
Infografis Tampilan Kekinian Camilan Tradisional
Advertisement