Sukses

Cerita Haru Anies Baswedan Saat Bertemu Adik Kakak Pengunjung TPU Rorotan

Anies Baswedan yang sedang berkeliling TPU Rorotan melihat dua orang sedang mengaji di sebuah kuburan.

Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi corona Covid-19 ini, banyak masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya, terutama karena terpapar Covid-19. Begitu juga dengan Jakarta. Hal itu membuat sejumlah pihak prihatin, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Untuk menampung semakin banyaknya jenazah yang dikuburkan karena terpapar Covid-19, pemerintah provinsi DKI Jakarta membuka lahan baru pemakaman atau TPU (Tempat Pemakaman Umum) untuk jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19. 

Lahan baru tersebut berada di TPU Rorotan, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, yang sudah dibuka sejak Maret 2021.  Anies Baswedan sudah beberapa kali meninjau TPU Rorotan.

Salah satunya pada 15 Juli 2021. Anies membagikan pengalaman kunjungannya di akun Instagramnya pada 16 Juli 2021. Kali ini ia membagikan cerita haru saat bertemu dengan dua orang adik kakak yang sudah dewasa yang membuat matanya berkaca-kaca.

Dengan setelan kemeja putih lengan pendek yang dibalut rompi hitam, Anies yang sedang berkeliling TPU Rorotan melihat dua orang sedang mengaji di sebuah kuburan. Yang satu perempuan berkerudung, satu lagi bapak-bapak berjaket ojek online (ojol). Anies menghampiri mereka, duduk melingkar bersama mereka dan ikut berdoa.

"Ini makam Ayah. Kalau makam Emak di sebelah sana," ucap yang perempuan sambil menunjuk sisi barat, sekitar 50 meter jaraknya. Di makam Ibunya, juga sedang dikelilingi cucu dan anggota keluarga lain.

Air matanya terus mengalir, kerudung merah itu telah basah jadi penyeka air mata. "Yang berat tu, Pak, kami nggak bisa nemenin di akhir-akhir Ayah. Nggak bisa ngebimbing. Nggak bisa mandiin. Kami cuma bisa ke sini sesudah Ayah dikubur," sambung perempuan berkerudung, seperti ditulis Anies Baswedan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 4 halaman

Mata Berkaca-kaca

Perempuan itu ternyata merupakan anak sulung, dan pria berjaket ojol adalah adiknya. Tak lama kemudian, mereka pindah ke makam ibu mereka. Anies pun menyusul.

Saat mendekat, terdengar suara lembut lantunan ayat suci Alquran. Mereka menyimak, sampai ia selesai. Terucap amin berulang kali. Tangan kanan memegang kitab di dada dan tangan kiri membasuh muka.

"Emak meninggal. Seminggu kemudian Ayah nyusul. Padahal sebelumnya mereka sehat-sehat aja. Terus batuk, sesek, waktu diperiksa ternyata Covid," terang perempuan itu lagi.

"Kalau kamis sore kami ke sini, Pak. Ngaji tiap malam jumat di makam Emak & Ayah. Kami menemin. Cuma ini yg bisa dilakuin, Pak. Ngedoain aja terus." tutur mereka. Semua mata berkaca-kaca.

Anies Baswedan kembali menuliskan. jangan pernah anggap laporan kematian itu sekadar angka. Ia menambahkan, kemarin para petugas  Distamhut menguburkan 281 jenazah, itu adalah kisah pilu ribuan keluarga. Orang tercinta yang sebulan lalu masih bugar dan bahagia. Semua tiba-tiba berubah.

3 dari 4 halaman

Jangan Anggap Sepele

"Sore kemarin, saat masuk ke pemakaman para syuhada ini terasa pangling. Hanya dalam hitungan hari, hamparan tanah lapang itu berubah jadi deretan kuburan yang amat banyak," sambung Anies Baswedan.

Anies kembali menegaskan, kurangi bepergian jika tidak ada urusan mendesak. Jangan anggap Covid-19 sepele, seakan hanya ada di berita. Kami sudah jadi saksi begitu banyak yang mengentengkan Covid-19, lalu dalam hitungan hari berubah duka.

"Mari kita saling lindungi keluarga, diri kita dan lingkungan. Taati protokol kesehatan, jaga keselamatan sesama. Jangan lewat selalu panjatkan doa: Ya Allah, Ya Rahman, hanya kepada-Mu Kami memohon pertolongan, hanya Kepada-Mu kami memohon perlindungan," tutupnya.

Sampai berita ini ditulis, unggahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut sudah disukai lebih dari 114 ribu kali dan banyak menuai simpati dan haru dari warganet.

"YaAllah gak kuat liatnha, semoga korban covid kelurga yg di tinggalkan dk beri kekuatan dan ketabahan, yg meninggal akibat covid dilapangkan kuburnya, Aamin 😢😢" komentar seorang warganet.

4 dari 4 halaman

100 Titik Penyekatan di Jakarta