Sukses

Sejumlah Selebritas Dukung Gaya Hidup Beli Barang Seperlunya demi Kelestarian Lingkungan

Gaya hidup orang perkotaan yang serba cepat dan praktis mendorong pola hidup masyarakat yang lebih konsumtif, yang akhirnya berdampak pada lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah selebritas penggiat lingkungan mengungkapkan kebiasaan mereka yang secara sadar menerapkan gaya hidup sederhana atau tidak konsumtif sebagai bentuk tanggung jawab untuk membantu menjaga lingkungan.

Mereka bersama-sama menunjukkan dukungannya untuk kampanye ‘Beli Yang Baik’ dalam sebuah talk show virtual “Hidup Sederhana dan Sadar Penuh dengan #BeliYangBaik” yang diselenggarakan WWF Indonesia melalui kolaborasi dengan Ashta District 8 dalam ajang Simple Life 1.0, Minggu (18/7/2021).

Kegiatan talk show diadakan dalam rangka peluncuran video kampanye “’Beli Yang Baik’ Game Show” yang diproduksi oleh Yayasan WWF Indonesia dan dibintangi oleh musisi dan champion Beli Yang Baik Nugie.

Ada juga pendiri @tumbuhijaurban, yaitu personel band RAN, Rayi Putra bersama istrinya, Dila Hadju, aktris, aktivis sosial dan pendiri Gelang Harapan Wulan Guritno, Janna Soekasah - Joesoef dan Amanda Soekasah, serta komika Abdur Arsyad dan Rin Hermana. Talk show ini juga dihadiri Natalia Soebagjo, Anggota Badan Pengawas Yayasan WWF Indonesia.

"Kalau aku lebih pilih beli yang awet, karena aku suka dikasih barang secara turun temurun. Aku hidup di keluarga yang punya banyak anak perempuan dan aku sendiri punya anak perempuan. Jadi bisa gantian pakainya," ucap salah satu pendiri gerakan Trio Gelang Harapan Janna Soekasah yang mewakili saudara kembarnya, Amanda Soekasah dan sahabatnya Wulan Guritno, yang berhalangan hadir.

Janna menjelaskan cara dirinya untuk tidak konsumtif, biasanya dengan memilih membeli barang yang awet atau tahan lama. Putri dari desainer senior Ghea Panggabean ini menyadari kehidupan perkotaan yang serba cepat dan praktis mendorong pola hidup masyarakat yang lebih konsumtif, yang akhirnya memiliki dampak lingkungan yang signifikan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 4 halaman

Dampak Lingkungan

Janna yang juga berkiprah di industri fesyen menyadari dampak lingkungan yang dapat dihasilkannya. Karenanya, Janna memutuskan berinovasi membuat pakaian dengan menggunakan sisa-sisa kain sebagai bahan baku produksi dalam dunia mode yang digelutinya.

"Berangkat dari kesadaran akan dampak lingkungan yang disebabkan industri fashion, kami berinovasi salah satunya dengan memanfaatkan sisa kain sebagai bahan baku produksi. Dengan begitu, kami berharap bisa berkontribusi pada penghematan sumber daya alam dan mengurangi limbah industri," terang Janna.

Musisi Nugie yang sudah lama dikenal sebagai selebrtasi penggiat lingkungan juga ikut berbagi cara untuk menjaga lingkungan. Pelantun tembang Burung Gereja itu mengaku selalu melihat harga dan bertanya kembali kepada diri sendiri sebelum memutuskan membeli suatu barang.

"Gue mesti pastiin dulu apa barang yang mau dibeli memang benar-benar gue perluin, bukan karena gue ingin beli aja. Misalnya pas mau beli casing ponsel model baru, gue pastiin dulu apa ada teknologi atau kreasi terbaru yang bermanfaat buat ponsel gue, kalo nggak ada dan casing yang lama masih bagus, ya nggak jadi gue beli daripada barang yang masih bagus dibuang dan jadi sampah," terang pemilik nama lengkap Agustinus Gusti Nugroho itu.

3 dari 4 halaman

Produk Berkelanjutan

Sama seperti Nugie, Komika Rin Hermana mengaku melakukan hal yang sama yaitu dengan membeli barang yang memang diperlukan, bukan diinginkan.

"Kalau dari kacamata anak kos beli barang yang perlu-perlu aja. Yang diinginkan belum tentu diperlukan. Kalau ada yang diinginkan tanya dulu ke diri sendiri ini tahan lama enggak nih? Kalau enggak ya enggak usah karena cuma 'menuhin' kamar 'doang'," ujar pemilik nama lengkap Muhammad Fadjrin Hermana Putra itu.

Sementara itu, anggota Badan Pengawas Yayasan WWF Indonesia Natalia Soebagjo menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa produsen di Indonesia yang berinisiatif untuk menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam proses produksinya. Namun seringkali tidak diketahui konsumen karena tidak mencantumkan label penanda atau ekolabel yang memungkinkan bagi konsumen untuk memilih produk berkelanjutan.

"Untuk mendorong penggunaan produk ramah lingkungan seperti minyak kelapa sawit yang berkelanjutan misalnya, konsumen berperan cukup besar dan bisa memulainya dengan menyuarakan #BeriKamiPilihan, yaitu meminta produsen atau penjual memberikan pilihan produk yang ramah lingkungan yang ditandai dengan pencantuman ekolabel pada produk," jelas Natalia Soebagjo.

4 dari 4 halaman

Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan