Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Iduladha memang telah dirayakan pada Selasa, 20 Juli 2021, namun ceritanya tidak berhenti di satu hari saja. Peringatan di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di beberapa negara membuat banyak orang merayakan Lebaran Kurban di berbagai situasi.
Salah satu yang harus tetap mengabdi di momen hari raya adalah para penggali makam jenazah COVID-19. Lewat sebuah video TikTok, @zackaffendi, penggali makam di Malaysia terdengar bertakbir sementara menunggu jenazah untuk dimakamkan.
Dalam klip tersebut, tampak para penggali makam mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap duduk di antara makam. Tubuh salah satunya bergerak ke kanan-kiri menyelaraskan bacaan takbir. Melansir laman Says, Kamis, 22 Juli 2021, video tersebut direkam di Pemakaman Ainsdale, Seremban, Malaysia.
Advertisement
Baca Juga
Melihatnya, warga jagat maya mengaku terharu dengan pengorbanan para penggali makam. Saat artikel ini ditulis, video tersebut telah ditonton lebih dari 1,5 juta kali. "Ini pertama kali dalam hidup saya mendengar takbir hari raya dibacakan di makam. Allahu Akbar, muram sekali," tulis seorang warganet.
Sementara, yang lain mengungkap, "Saya tidak menyadari bahwa saya meneteskan air mata. Kalian harus menanggung beban yang begitu besar. Ya Allah, semoga kalian mendapatkan yang terbaik. Selamat Hari Raya Iduladha, semuanya." Ada juga yang mengajak lebih banyak orang menjaga diri dan keluarga sebaik mungkin untuk meringankan beban para staf garda depan.
"Mereka telah bekerja begitu keras selama pandemi. Saat Iduladha, kita bisa berkumpul bersama keluarga di rumah, namun mereka tetap bekerja. Terima kasih," tulis pengguna lain. "Semoga lelah bapak-bapak sekalian jadi pahala dunia akhirat," timpal yang lain.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Aturan Pembatasan Selama Iduladha
Sebagaimana di Indonesia, pemerintah Malaysia juga menetapkan sederet pembatasan di momen Iduladha. Melansir kanal Global Liputan6.com, tradisi pemotongan hewan kurban di sana terbatas pada tempat ibadah dan situs yang telah disetujui sebelumnya, sementara pesta tradisional setelah ritual dilarang.
Salat berjemaah harus mematuhi aturan yang ditetapkan otoritas agama masing-masing negara bagian. Namun, perayaan dan kunjungan ke rumah sanak saudara secara tegas dilarang.
Sebagai antisipasi, polisi melakukan pemeriksaan lebih ketat. Mereka juga menolak surat pengecualian yang biasanya mengizinkan orang dari sektor tertentu melintasi batas negara bagian untuk bekerja.
"Untuk menghindari pihak yang tidak bertanggung jawab menyalahgunakan izin, semua perbatasan negara telah diperintahkan untuk ditutup," kata kepala polisi, Acryl Sani Abdullah.
Advertisement
Kasus COVID-19 di Malaysia
Melansir Channel News Asia, Malaysia melaporkan rekor kematian harian COVID-19 tertinggi, yakni 199 jiwa, pada Rabu, 21 Juli 2021. Total kematian akibat COVID-19 di Negeri Jiran secara nasional kini mencapai 7.440 pasien.
Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan tambahan 11.985 kasus COVID-19 dalam sehari. Lebih dari setengah kasus baru berasal dari daerah Lembah Klang dengan 5.550 di Selangor dan 1.174 di Kuala Lumpur.
Kemudian, di wilayah Negeri Sembilan, dilaporkan 745 kasus, sementara di Kedah dan Johor, masing-masing mencatat 800 dan 644 infeksi. Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, membeberkan bahwa 48,9 persen kasus baru tidak menunjukkan gejala, sedangkan 48,7 persen kasus bergejala ringan.