Sukses

Diduga Diganggu Hantu, Satu Keluarga Terpaksa Tidur di Balkon Apartemen Setahun

Satu keluarga itu tak bisa pindah dari apartemen 'berhantu' itu lantaran tak punya dana.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang hunian berhantu bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di Prancis. Akibatnya, pasangan suami istri terpaksa tidur di balkon apartemen mereka selama lebih dari sebulan.

Pasangan bernama Patricia dan David C itu tinggal di apartemen bersama dua anak mereka. Keluarga itu pindah ke sebuah apartemen di Semcoda, Replonges, Prancis, pada September 2020 lalu.

Apartemen yang dibangun pada 2016 lalu itu berdiri di atas tanah bekas bangunan hanggar tua. Kesan pertama, apartemen yang mereka tempati luas, terang, dan modern.

Namun, keluarga itu hanya menikmatinya sebentar karena hal-hal aneh mulai terjadi. Patricia mengklaim bahwa putrinya mulai melihat hal-hal aneh di sekitar apartemen yang mereka tempati setelah mereka pindah.

Beberapa saat, seluruh keluarga menjadi yakin sesuatu yang aneh sedang di dalam ruangan apartemen mereka. Keadaan menjadi sangat buruk sehingga mereka harus memasang tenda di balkon agar bisa mendapat tidur malam yang nyenyak.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Bayangan Hitam

"Itu dimulai dengan bayangan hitam," kata pasangan itu kepada surat kabar Prancis Le Progres, yang dikutip Oddity Central.

"Kemudian semakin keras, lampu  padam secara acak, TV menyala dengan sendirinya, telepon mati tanpa alasan, piring mengeluarkan suara aneh, dan lain-lain."

Muak dengan fenomena mistis itu, pasangan itu mencari layanan yang disebut "magnetiseur". Magnetiseur adalah seseorang yang menggunakan energi magnet untuk mendeteksi roh.

Setelah memeriksa apartemen mereka, magnetiseur mengatakan kepada mereka bahwa ruangan itu dihuni oleh roh yang "terjebak." Ia adalah seorang wanita abad ke-19 yang menginginkan Patricia dan keluarganya angkat kaki dari apartemen itu.

3 dari 4 halaman

Apartemen Pernah Disewa

Di situlah letak masalahnya. Keluarga Patricia tidak memiliki dana untuk pindah ke tempat lain. Karena David cacat, tidak mungkin mereka mendapat tempat di luar program bantuan sosial Prancis.

Di sisi lain, Semcoda, perusahaan yang mengelola apartemen itu, tidak memberi penjelasan tentang hal aneh itu. Mereka mengklaim bahwa tidak ada yang salah dengan apartemen itu. Apartemen itu telah disewa dua kali sebelumnya, tanpa insiden apapun.

Patricia dan David telah meminta agar mereka diberi unit pengganti. Sementara menunggu perubahan, mereka tidak memiliki pilihan lain selain menghabiskan malam mereka di tenda di balkon mereka, satu-satunya cara agar tidur malam mereka nyenyak.

4 dari 4 halaman

Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan