Liputan6.com, Jakarta - Pandemi boleh saja membatasi berbagai mobilitas, tapi tidak semangat anak-anak kelompok paduan suara Gita Maizan Children's Choir (GMCC). Dengan berbagai adaptasi, mereka menjaga asa untuk menyalurkan hobi, bahkan berprestasi di kancah internasional.
"GMCC adalah paduan suara anak dari Yogyakarta yang berada di bawah naungan Maizan Vocal Management. Kelompok ini merupakan hasil seleksi anak-anak berusia 8--16 tahun dari berbagai sekolah di Yogyakarta," kata vocal coach GMCC, Odhi Pratama, melalui pesan suara pada Liputan6.com, Kamis, 23 Juli 2021.
Terbentuk beberapa bulan setelah pandemi, tepatnya pada 1 Juni 2020, membuat praktik metode baru bukanlah sesuatu yang asing bagi mereka. "Misalnya, dari Juni sampai Oktober tahun lalu, kami full latihan secara daring," ucap Odhi.
Advertisement
Baca Juga
"Oktober sudah mulai latihan tatap muka, tapi itu juga dibatasi per kloter hanya 10--14 anak, dilakukan di luar ruangan, wajib pakai masker N95 dan face shield, protokol kesehatan semua diterapkan. Anak-anak juga bawa minum dan kebutuhan latihan masing-masing. Belum bisa saling pinjam," imbuhnya.
Memasuki tahun kedua pandemi, mereka mulai latihan bersama tim utuh, yakni sekitar 25--30 anak di aula kapasitas 300 orang. Jendela ruangan dibuka, anak-anak duduk di kursi yang telah diatur jaraknya, dan ruangan disteril lebih dulu, baik sebelum maupun sesudah latihan.
"Tapi, karena PPKM Darurat, kami kembali ke fase tahun pertama. Semua via Zoom, via YouTube," akunya.
Terbentuk di masa yang bisa dikatakan tidak mudah, mereka akhirnya menemukan metode paling cocok dalam latihan daring. "Tidak bisa pakai Zoom karena delay. Akhirnya kami pakai metode rekam, unggah, dan didata," ungkapnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Metode Latihan Paling Cocok
Jadi, Odhi menjelaskan, anak-anak akan merekam proses latihan, dari pemanasan, musicality booster, teknik vokal, sampai latihan menghafal lagu. Setelah itu, mereka akan mengunggah klip tersebut dengan pengaturan privat, sehingga hanya bisa diakses guru vokal.
"Kemudian, di-input ke Google Form. Sebelumnya kami juga sudah memberi instruksi berupa video. Setelah itu, baru dikomentari coach. kekurangan dan kelebihan masing-masing anak bagaimana," ucap Odhi.
Sementara, selama latihan tatap muka, karena harus menjaga jarak demi menaati protokol kesehatan, anak-anak justru berhasil menguasi teknik vokal. "Posisi latihan yang berjarak itu membuat mereka harus mengeluarkan power lebih besar," katanya.
Mengingat metode latihan bisa berubah sesuai keadaan, Odhi mengatakan, penting untuk menyamakan persepsi dan secara disiplin mengacu pada aturan perencanaan besar yang telah disusun bulan lalu.
Â
Â
Advertisement
Agenda Tahun Ini
Dengan mempertahankan ritme itu, GMCC rencananya akan mengikuti kompetisi yang diadakan panitia di Finlandia, November 2021. "Kami juga akan ada road show, di mana anak-anak akan mulai tampil pada September, hingga puncaknya di bulan Desember," ucapnya.
Acara inti itu nantinya terselenggara di sebuah gedung berkapasitas seribu orang. Soal penyelenggaraannya, Odhi mengatakan masih akan menyesuaikan keadaan kala itu.
"Bisa digelar secara tertutup tanpa penonton. Yang datang hanya player dan crew saja. Tapi, jika aturannya memang lebih longgar, kami akan mengundang penonton dengan prokes juga," katanya.
Rangkaian kegiatan kelompok paduan suara beranggotakan 93 anak itu merupakan upaya menjaga semangat dalam berkarya, di samping sebagai pijakan untuk naik level setelah berhasil meraih berbagai kejuaraan virtual skala internasional tahun lalu. "Ada kegiatan baru, atmosfer baru," katanya.
Pihaknya juga terus menjalin komunikasi dengan orangtua. "Kami adaptif pada kondisi setiap orangtua. Juga, terus menanamkan (semangat) pada anak-anak bahwa keadaan nanti akan lebih baik," tuturnya.
"Karenanya, kami mempersiapkan diri, agar saat waktunya tiba, pandemi selesai, kompetisi bisa berlangsung tatap muka. Itu momen kami betul-betul siap unjuk gigi, on stage lagi," sambung Odhi.
"Anak-anak juga sebenarnya menanti, karena ini (menyanyi) hobi mereka, passion mereka. Mengingat kembali bahwa bergabung di tim ini, mereka harus melalui seleksi ketat. Mereka bersyukur dengan bertanggung jawab dan konsisten melatih kemampuan," tutupnya.