Sukses

Pasangan Suami Istri Penuhi Rumah 2 Lantainya dengan Sampah, Alasannya Menyayat Hati

Butuh ekskavator dan 226 orang untuk membersihkan timbunan sampah yang memenuhi rumah itu.

Liputan6.com, Jakarta - Di balik kesuksesan para selebritas Korea Selatan di mancanegara, terselip cerita menyayat hati Negeri Ginseng itu. Ada pasangan suami istri yang  menghabiskan 10 tahun terakhir hidup mereka menimbun berton-ton sampah untuk putra mereka yang berusia 40-an yang menolak meninggalkan rumah dan mencari pekerjaan.

Sebuah jaringan televisi nasional Korea Selatan, SBS menyuguhkan para pemirsanya tentang kisah sedih Choi, seorang pria berusia 75 tahun dari Gwangju. Selama satu dekade terakhir, ia mengubah rumah dua lantainya menjadi tempat pembuangan sampah yang dikumpulkan dari jalan-jalan kota.

Pensiunan itu benar-benar memenuhi seluruh rumahnya dengan sampah, dari sampah hingga kaleng, termasuk balkon dan bahkan halamannya. Karena pintu depan rumah Choi ditutupi timbunan kantong sampah, reporter SBS yang mengunjunginya harus memanjat gunungan sampah untuk masuk melalui pintu.

Begitu masuk, bau sampah membuat mereka batuk terus-menerus dan sesak napas. Tapi, entah bagaimana tiga orang yang tinggal di sana tetap tahan dengan bau busuk itu selama bertahun-tahun.

Choi, istrinya yang berusia 70 tahun, dan putra mereka telah tinggal di rumah yang dipenuhi sampah selama lebih dari satu dekade. Mereka semua tidur di kamar kecil, karena bagian rumah lainnya, termasuk lorong, dipenuhi sampah.

Para tetangga pada awalnya mengeluhkan keberadaan sampah itu. Tetapi, Choi terus membawa pulang lebih banyak, sehingga mereka akhirnya menyerah. "Apapun, asalkan digunakan dengan benar, berguna, dan sampah hanyalah harta yang salah tempat," kata Choi beralasan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Istri Sakit Jantung

Putra pasangan itu, yang dilaporkan berusia 40-an, memiliki berat lebih dari 100 kilogram dan belum menginjakkan kaki di luar selama lebih dari setahun. Dia hanya duduk di satu ruangan kecil itu sepanjang hari, sama sekali tidak melakukan apa-apa.

Meskipun orangtuanya berulang kali memohon agar dia keluar dan mencari pekerjaan, dia lebih suka hidup dari uang pensiun mereka. Choi mengatakan putranya lah alasan dia menghabiskan dekade terakhir mengumpulkan semua sampah.

"Saya hanya takut istri saya dan saya akan segera mati, dan akan ditinggalkan tanpa dukungan, jadi saya memutuskan untuk menyimpan lebih banyak barang di rumah, dan kemudian lebih banyak lagi. Semakin banyak, semakin baik," kata Choi.

Sayangnya, pemeriksaan medis yang dilakukan oleh SBS mengungkapkan bahwa istri Choi menderita masalah jantung yang serius. Dokter menyarankan agar dia tinggal di lingkungan yang lebih bersih dan lebih banyak berolahraga untuk memperbaiki kondisinya.  Pria itu sempat menolak, tapi akhirnya setuju relawan membersihkan rumahnya demi kesehatan sang istri.

3 dari 4 halaman

Diangkut Ekskavator

Sebanyak 226 orang dan sebuah ekskavator dikerahkan untuk memilah 150 ton sampah yang dilaporkan dikumpulkan oleh pensiunan tersebut selama lebih dari satu dekade. Pada awalnya, putra pasangan itu menolak untuk meninggalkan ruangan dan membiarkan pekerja meletakkan tangan mereka di atas tumpukan sampah.

Ia akhirnya diajak bicara oleh orangtuanya. Rupanya, ia bersedia keluar rumah untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun.

Setelah melihat rumahnya bersih dan bebas dari sampah untuk pertama kalinya, Choi dilaporkan mulai menangis. "Demi masa depan dan kesehatan istri saya, saya tidak akan pernah memungut sampah lagi," kata dia.

4 dari 4 halaman

Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi