Liputan6.com, Jakarta - Perawatan kulit merupakan hal penting yang biasa dilakukan, termasuk oleh para astronaut. Selain menarik secara visual, kebiasaan perawatan ini tentu bermaksud mencegah berbagai masalah kulit.
Merawat kulit juga dilakukan para astronaut wanita saat berada di luar angkasa. Seorang mantan astronaut NASA, Joan Elizabeth Higginbotham, pernah membagikan mengenai cara merawat kulitnya di luar angkasa.
Higginbotham adalah seorang insinyur listrik dan mantan astronaut NASA asal Chicago, Amerika Serikat (AS). Ia menjadi wanita kulit hitam ketiga yang pergi ke luar angkasa pada 2006 silam.
Advertisement
Baca Juga
"Astronaut boleh membawa produk perawatan kulit saat menjalankan misi, tapi barang pribadi Anda diatur dengan ketat. Saya hanya membawa sedikit produk. Saya membawa pelembap, alas bedak, blush on, maskara, sabun wajah dan lipstik," ungkapnya pada Women’s Health, Senin (26/7/2021).
Higginbotham mengatakan, ia tetap memakai riasan saat berada di luar angkasa. Namun, ia menerapkan riasan minimalis dan hanya memakai beberapa produk setiap harinya.
"Produk-produk, seperti pelembap, alas bedak, dan bedak, sebenarnya bisa digunakan seperti biasa. Namun, produk yang berbentuk cair itu tidak bisa karena tidak akan menempel pada kulit saya saat berada di stasiun luar angkasa," jelasnya.
Berada di luar angkasa mengharuskan para astronaut untuk hemat air karena persediannya sangat terbatas. Higginbotham pun hanya menggunakan kain waslap untuk membersihkan wajahnya. Meski begitu, membersihkan wajah dengan kain waslap juga butuh kemahiran.Â
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Produk Pelembap
"Kami harus menempelkan kain lap dengan benar ke lubang-lubang kecil dan membiarkan air meresap ke dalamnya. Kalau tidak, gelembung-gelembung kecil air itu akan mengapung di sekitar kabin dan itu harus dihindari," Higginbotham bercerita.
Setelah itu, ia akan membersihkan wajahnya dengan sabun batang. Ia akan mengaplikasikan sabun ke dalam lap basah lebih dulu, setelah itu menggosokkan lap tersebut ke wajahnya.
Saat berada di stasiun luar angkasa, Higginbotham mengaku kulitnya sering terasa lebih kering dan kasar. Hal itu membuatnya rutin menggunakan produk pelembap untuk menjaga kulitnya tetap terhidrasi.
Selain itu, Higginbotham mengaku kulitnya jadi lebih sering berjerawat, terutama di bagian dahi, saat berada di luar angkasa.
Advertisement
Kulit Terbakar
Untungnya, Higginbotham punya cara jitu untuk mengatasi jerawatnya. Salah satunya dengan mengoleskan krim jerawat. "Saya biasanya mengoleskan sedikit saja krim di atas jerawat. Beberapa hari kemudian jerawat akan mengering. Itu terjadi karena kurangnya kelembapan (di luar angkasa) yang membuat kulit dan jerawat mengering lebih cepat," ungkapnya.
Saat merawat kulit di luar angkasa, Higginbothammengaku bahwa ia melewatkan pemakaian produk sunscreen. Namun, ia sangat menyesal karena hal itu membuat kulitnya jadi terbakar.
"Saya tidak memikirkan itu sebelumnya. Padahal, kami bisa melihat 16 kali matahari terbit setiap hari. Itu sangat panas dan terik, sehingga Anda harus memakai kacamata hitam," pungkas Higginbotham.