Produk dari 28 Jenama Indonesia Mejeng di Merci-Beyond Bali Paris, Kursi Dingklik Laris Manis

Produk dari 28 Jenama Indonesia Mejeng di Paris, Kursi Dingklik Laris Manis Dibeli — Suasana showcase Merci - Beyond Bali yang akan berlangsung hingga 22 Agustus 2021. (dok. Instagram @merci/https://www.instagram.com/p/CRmViaWhF1Z/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Produk dari 28 jenama Indonesia ditawarkan di Merci - Beyond Bali, yakni event promosi karya kreatif Indonesia di Paris. Program kolaborasi antara pemerintah Indonesia yang diwakili KBRI dan concept store Prancis, Merci, tersebut akan berlangsung sebulan penuh, mulai 21 Juli--22 Agustus 2021. Lokasi toko tersebut berada di kawasan strategis di Paris, Haut-Marais.

Ke-28 jenama Indonesia itu terbagi dua kategori, 16 merupakan brand perabotan rumah tangga, sisanya merupakan kelompok fesyen. Dari kelompok home and living, terdapat nama Jenggala dan Naruna yang tersohor dengan produk tembikarnya. Ada pula Conture Concrete Lab dan AIEVL yang merupakan studio penghasil perabotan unik, termasuk dingklik.

Kategori fesyen Indonesia di antaranya diwakili brand Canaan Bali, Nataoka, dan Noesa. Lainnya kebanyakan menggunakan brand Prancis. Seluruh produk yang dipertunjukkan melewati proses kurasi bersama antara kurator Indonesia, Diana Nazir, dan pihak Merci.

"Model kurasinya buyer beli produk, bukan konsinyasi. Ini juga bukan hanya B2C, tetapi juga B2B," ujar Joshua Simanjuntak, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf, dalam Weekly Press Briefing, Senin, 26 Juli 2021.

Ia menyebut beberapa produk Indonesia yang ditawarkan, langsung terjual habis pada hari pertama. Padahal, harga yang dipatok tak bisa dibilang murah.

"Ada dingklik dijual seharga 400 Euro dan itu sold out. Itu produk di sini," sebut Menparekraf Sandiaga Uno. Harga itu setara Rp6,8 juta.

"Bandrolnya harga tinggi, harganya bermartabat lah. Jadi bukan terjual karena produk murah, tapi memang berkualitas," imbuh Joshua.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Oksigen banyak dicara untuk para pasien Covid-19 yang membutuhkan.Kelangkaan oksigen menjadi perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Ia pun sampaikan solusi dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan.

2 dari 4 halaman

Memiliki Cerita

Joshua menambahkan, kunci kekuatan produk Indonesia itu adalah cerita yang kuat. Setiap produk terpilih memiliki cerita, entah dari sisi material, pekerjanya, atau latar belakang budaya di mana produk itu diproduksi.

"Kita jual ke Merci karena mereka sudah lama tertarik dengan Indonesia," ujarnya.

Karena tingginya minat tersebut, pihak toko berencana untuk memesan ulang produk-produk Indonesia. Dalam kesempatan itu pula, KBRI akan menggelar testing kopi dan teh Indonesia, sekaligus mengadakan business matching antara importir Indonesia dan warga setempat, pada 28 Juli 2021.

Merci - Beyond Bali juga digelar untuk menyambut hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia. Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, kegiatan promosi itu rencananya digelar pada 2020, tetapi baru bisa terselenggara tahun ini lantaran situasi Covid-19. Lobi utama toko Merci didekorasi dengan saung-saung di tengah latar pepohonan hijau dan berundak-undak seperti di Bali.

"Merci Beyond Bali hadir mengobati rindu masyarakat Prancis yang tidak dapat berlibur menikmati keindahan budaya Indonesia dan hijaunya pemandangan di Zamrud Khatulistiwa, akibat pandemi COVID-19," sebut Dubes RI di Paris, Armanatha Nasir, dalam pembukaan acara tersebut, Jumat, 23 Juli 2021.

3 dari 4 halaman

Siapkan Kaus Khusus

Untuk memperingati 76 tahun kemerdekaan Indonesia, toko Merci akan mendesain kaus khusus untuk dijual secara eksklusif dan terbatas pada 17 Agustus 2021. "Walaupun desain kaus masih dirahasiakan, CEO Merci memberi bocoran desain yang dibuat diharapkan dapat memberi semangat untuk Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh," kata Dubes RI.

Rangkaian acara peringatan HUT RI akan berlanjut di toko Merci pada 29 Juli 2021. Dalam momen itu, Indonesia akan mendemonstrasikan pembuatan batik. Para peserta juga berkesempatan mempraktikkan proses pembuatan batik secara langsung.

Kunjungan virtual masyarakat Prancis ke Indonesia juga diwujudkan dalam pameran foto-foto situs warisan budaya dunia yang berada di Indonesia. Dengan stimulasi virtual ini, masyarakat Prancis pengunjung pameran diharapkan terpicu rasa ingin tahunya lebih lanjut mengenai Indonesia, dan ketika waktunya tiba, akan datang mengunjungi dan menikmati keindahan Indonesia secara langsung.

4 dari 4 halaman