Sukses

Membanggakan, Konduktor Avip Priatna Terima Penghargaan Tertinggi dari Pemerintah Austria

Avip Priatna kerap membantu para artis dan musisi Austria untuk tampil di Indonesia dan juga sebaliknya.

Liputan6.com, Jakarta - Ada kabar menggembirakan di masa pandemi yang masih tidak menentu ini.  Avip Priatna Mag.Art, salah satu konduktor paduan suara dan orkestra terkemuka di Indonesia baru saja meraih penghargaan tertinggi dari Pemerintah Republik Austria.

Avip mendapatkan Medali Emas The Decoration of Honour in Gold for Services to the Republic of Austria atau Order of Merit of the Austrian Republic (Ehrenzeichen für Verdienste um die Republik Österreich). Penghargaan ini diperolehnya karena aktif dalam membina kerja sama dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Austria.

Ia juga mempromosikan Austria sebagai negara musik dan budaya, termasuk membantu para artis dan musisi Austria untuk tampil di Indonesia dan juga sebaliknya. Avip juga dinilai konsisten menyelenggarakan sejumlah konser musik di Indonesia.

"Ini jadi kebanggaan sekaligus kejutan bagi saya diberi kepercayaan oleh Pemerintah Republik Austria untuk menerima penghargaan ini. Saya jadi makin bersemangat mengembangkan musik klasik dan paduan suara yang bisa dinikmati banyak orang, terutama generasi muda agar lebih dekat musik simfoni, baik orkestra maupun lokal," kata Avip, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (27/7/2021).

"Semoga penghargaan ini bisa menginspirasi masyarakat Indonesia untuk turut serta mengharumkan nama bangsa dan negara kita di bidang keahliannya masing-masing, serta dapat menjadi angin segar bagi bangsa Indonesia," tambahnya. 

Bersama kelompok orkes dan paduan suara bimbingannya, mereka kerap mengangkat karya-karya komponis Austria serta menjalin komunikasi yang erat antara Indonesia dan Austria melalui Kedutaan Besar Republik Austria di Jakarta. Berkat pencapaian tersebut, Avip Priatna juga dianggap sebagai Duta Budaya (Cultural Ambassador) Negara Austria di Indonesia.

Prestasi membanggakan ini diapresiasi Bakti Budaya Djarum Foundation. Mereka kerap mendukung insan kreatif untuk terus berkarya, menggali potensi, mengembangkan dan melestarikan keindahan, serta keragaman budaya Indonesia.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 4 halaman

Konsisten Mengukir Prestasi

Menurut Renitasari Adrian, selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengungkapkan alasannya memberi apresiasi pada Avip Priatna. Salah satunya, karena pria berusia 56 tahun itu konsisten mengukir prestasi dengan beragam penghargaan bagi dirinya maupun kelompok musik yang didirikannya seperti Jakarta Concert Orchestra (JCO), Batavia Madrigal Singers (BMS), dan juga The Resonanz Children’s Choir (TRCC).

"Selamat untuk Avip Priatna yang mengharumkan nama bangsa. Kami berharap prestasinya bisa membangkitkan semangat masyarakat Indonesia untuk ikut mengharumkan nama bangsa Indonesia dan mengukir prestasi, baik di dalam maupun di luar negeri," tutur Renitasari.

Avip juga membagikan informasi tentang penghargaan tersebut di akun Instagram pribadinya. Ia menilai penghargaan yang diperolehnya di masa pandemi Covid-19 mebuatnya terasa sangat spesial

"Saya sangat bersyukur untuk pencapaian ini," tulisnya dalam Bahasa Inggris, pada 22 Juli 2021. "Keluarga, teman, dan para sahabat juga telah banyak mendukung saya. Penghargaan ini juga saya persembahkan bagi mereka," sambungnya. 

3 dari 4 halaman

Diakui Dunia

Unggahan itu sudah disukai lebih dari 1.200 kali dan dikomentari lebih dari 160 komentar yang hampir semuanya memberikan ucapan selamat. Salah satunya dari penyanyi Isyana Sarasvati. "Congratss ka Avipp 🤗🔥," tulis Isyana.

Avip Priatna sendiri, merupakan salah satu konduktor Indonesia yang diakui dunia. Dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com, prestasi yang diraihnya antara lain Best Conductor 2011 Habaneras di Spanyol dan Best Conductor 2012 di Bulgaria.

"Gaya Avip saat menjadi konduktor mirip dengan Leonard Bernstein. Ia seorang konduktor legendaris Amerika yang namanya mendunia. Tegas dan dinamis," ujar Leopold Hager, seorang konduktor dari Austria.

4 dari 4 halaman

Pro dan Kontra RUU Permusikan