Liputan6.com, Jakarta - Train Night Market Ratchada merupakan destinasi kenamaan bagi pelancong yang menyambangi Bangkok, Thailand. Terlepas dari popularitasnya, pasar malam ini dikabarkan bakal tutup permanen.
Melansir Mothership, Selasa (3/8/3021), beberapa pemilik kios dilaporkan berbagi penderitaan dan kesedihan mereka atas kematian objek wisata tersebut di media sosial. Menurut Kapook, beberapa pemilik kios makanan dan minuman di pasar malam ini mengaku telah diminta pindah karena lapak mereka akan segera dibongkar.
Pasar malam ini sempat beroperasi pada Maret dan April 2021 dengan beragam aturan, seperti mewajibkan pengunjung memakai masker dan menerapkan jarak fisik. Kios makanan dan minuman juga mengenakan tarif makan di tempat bagi setiap pengunjung.
Advertisement
Baca Juga
Sejak dimulainya penguncian sebagian di Bangkok, pasar malam tutup hingga akhir Juli 2021. Pada masa akhir penutupan, kabar pembongkarannya secara permanen beredar, didukung unggahan sejumlah pemilik kios di Facebook.
Namun, melansir Coconuts Bangkok, salah satu pengelola pasar mengklaim bahwa pasar malam akan dibuka kembali setelah keadaan membaik. Ia juga mengaku tidak tahu bagaimana kabar penutupan pasar malam beredar begitu cepat.
Sebelum pandemi, pasar-pasar malam, termasuk Train Night Market Ratchada, dilihat sebagai pusat santai bagi banyak orang Thailand dan ekspatriat. Lapak itu biasanya akan dipadati berbagai gerai, mulai dari makanan dan minuman, oleh-oleh, baju, hingga peralatan rumah tangga.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Train Night Market Ratchada Sebelum Pandemi
Terletak tepat di belakang Esplanade Cineplex di Jalan Ratchadapisek yang ramai, Train Night Market Ratchada telah ramai dikunjungi sejak dibuka awal 2015 lalu. Meski Bangkok punya "pasar kaget" hampir setiap akhir pekan di sekitar kota, pasar malam ini dikenal lewat jaminan makanan lezat dan berbagai barang yang dapat dibeli dengan penawaran bagus.
Meski lebih kecil dari yang ada di Srinakarin dan Siam Gypsy Market, pengunjung butuh waktu setidaknya satu jam untuk menjelajahi pasar malam ini sebelum pandemi. Tempat ini dibagi jadi beberapa zona, yakni makanan, bar, belanja, dan aktivitas.
Pasar ini semula buka pukul 17.00 sampai pukul 1 dini hari setiap Kamis sampai Minggu. Waktu puncaknya adalah Jumat dan Sabtu malam. Train Night Market Ratchada bahkan disebut-sebut sebagai "salah satu cara menikmati kehidupan sosial Bangkok."
Advertisement
Kasus COVID-19 di Thailand
Penutupan tempat-tempat umum, termasuk Train Night Market Ratchada, sebagaimana disinggung, tidak lepas dari naiknya kasus aktif di seluruh Thailand. Ada 147 kematian akibat COVID-19 dan 18.901 kasus baru di Thailand pada Senin, 2 Agustus 2021, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand melaporkan, seperti dilansir dari Bangkok Post.Â
Selama periode 24 jam, 18.590 pasien COVID-19 pulih dan dipulangkan dari rumah sakit. Secara detail dilaporkan, Bangkok mencatat 3.566 kasus baru, diikuti 1.361 di Samut Prakan, 1.359 di Chon Buri, 1.282 di Samut Sakhon, 565 di Nonthaburi, 465 di Pathum Thani, 454 di Nakhon Ratchasima, 448 di Ubon Ratchathani, 405 di Buri Ram dan 382 di Sa Kaeo.
Sejak gelombang ketiga COVID-19 berawal pada 1 April, telah ada 623.322 pasien COVID-19, 410.405 di antaranya telah sembuh. Jumlah kematian mencapai 5.221 pada gelombang ketiga. Totalnya Thailand mencatatkan 5.315 kematian sejak awal pandemi tahun lalu.
Infografis Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19
Advertisement