Liputan6.com, Jakarta - Ada hangat kepedulian di tengah lara pandemi. Berbagai inisiasi pun direalisasi dengan banyak target, salah satunya berfokus para pasien isolasi mandiri (isoman) COVID-19. Kali ini, gerakan baik tersebut datang dari Sekolah Guang Ming di bawah bimbingan Yayasan Guang Ji, Galda, para koki yang merupakan ibu rumah tangga, serta sejumlah rumah makan vegetarian.
"Awalnya karena masa pandemi sudah sebegini panjang dan banyak pasien isoman COVID-19 di rumah atau suatu tempat, rumah sakit penuh, jadi kami mau terlibat membantu," kata Mery, Kepala Sekolah Guang Ming, melalui pesan suara pada Liputan6.com, Jumat, 6 Agustus 2021.
Dengan anggapan obat sudah diberikan pihak lain, mereka maju untuk memenuhi konsumsi makanan sehat secara cuma-cuma alias gratis sesuai kebutuhan gizi. "Kami berikan tujuh hari berturut-turut supaya konsisten bisa meningkatkan imunitas," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Soal pemilihan menu vegetarian, Mery menjelaskan, "Sekolah kami memang menerapkan pola makan vegetarian untuk go green dan kesehatan. Sebelumnya juga sudah bertanya ke ahli, pola makan vegetarian yang lebih berserat dan cukup protein itu lebih cepat meningkatkan imunitas."
Di samping itu, mereka juga mengumpulkan informasi dari penyintas COVID-19 yang pernah berkonsultasi dengan dokter soal pemilihan menu makanan harian. Karena itu, mesti tidak menetapkan secara mutlak menu hariannya, penyediakan paket makanan ini tidak boleh keluar dari anjuran-anjuran tersebut.
"Misalnya setiap hari harus ada protein dari telur atau kacang-kacangan. Pasti ada sayuran hijau dan buah-buahan. Kami juga mengurangi gorengan. Sebisa mungkin tidak ada yang mengandung minyak. Pun digunakan, pakai minyak baru," ucapnya.
"Sambal juga dikurangi, tapi saat pasien isoman sudah agak sehat, dan minta sambal, bisa berikan juga dengan batasan wajar. Kami susun sedemikian rupa supaya paket makanan ini tidak hanya sehat, namun membuat pasien isoman semangat untuk makan," tutur Mery.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kuota Paket Makanan per Hari
Mery mengatakan, paket-paket makanan vegetarian untuk pasien isoman COVID-19 ini akan disiapkan para koki yang merupakan ibu rumah tangga. "Tentu kami pilih dari keluarga yang sehat, dan mereka secara sukarela melakukan ini. Ada yang (modal memasaknya) tidak mau diganti, ada juga yang diganti, tapi itu pun hanya bujet modal," tuturnya.
Soal kuota paket makanan per hari, ia mengatakan bahwa itu tergantung kemampuan dan kekuatan para koki. Selain itu, mereka juga melibatkan beberapa rumah makan vegetarian dan kafe yang tidak punya batasan kuota. Artinya, selama masih bisa dibuatkan, mereka akan terima terus.
"Ini kan tidak hanya dari satu wilayah, jadi kadang tidak merata. Tergantung permintaan per wilayah," katanya.
Mery mengatakan, kegiatan ini masih akan berlangsung sampai 31 Agustus 2021. Jadi, bagaimana cara daftarnya?
Advertisement
Cara Mendapat Paket Makanan bagi Pasien Isoman
Untuk mendapatkan paket makanan ini, pasien isoman COVID-19 wajib menunjukkan hasil tes antigen atau RT-PCR. Informasi pasien isoman COVID-19 akan dirahasiakan. Kemudian, paket makanan ini hanya bisa dikirimkan ke wilayah berikut.
1. Jakarta Utara: Pluit, Teluk Gong, Kelapa Gading, dan Tanjung Priok. (Narahubung: Natalia 0812-9709-5588)
2. Jakarta Barat: Kapuk, Jelambar, Palem, Cengkareng, Tanjung Duren, Palmerah, dan Puri Indah. (Narahubung: Aiwei 0821-1081-2694)
3. Jakarta Pusat: Roxy, Mangga Dua, dan Kemayoran. (Narahubung: Ricky 0896-3695-2562)
4. Jakarta Selatan: Kebayoran Lama (Narahubung: Mery 0818-898-855)
5. Jakarta Timur: Cipinang, Cakung, Cibarusah, Sukaresmi, Lippo Cikarang, Jababeka, Cikarang Pusat, Deltamas, Karawang, dan Cibitung. (Narahubung: Ing Ing 0816-1162-900)
6. Tangerang: Tangerang dan Serpong. (Narahubung: Meimi 0877-8252-7539)
Mery menyambung, program ini sebenarnya sudah dimulai pada pertengahan Juli untuk melihat respons masyarakat. "Ternyata banyak (pasien) isoman yang butuh pertolongan. Ada yang kos sendiri tidak leluasa keluar. Semoga setelah Agustus, penderita COVID-19 menurun," harapnya.
Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah
Advertisement