Liputan6.com, Jakarta - Jepang memiliki sejumlah destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya Kuil Sensoji di Asakusa. Tak sekadar kuilnya yang bersejarah, deretan toko-toko di kawasan tersebut pun menarik bagi wisatawan, seperti sebuah toko manisan.
Melansir dari laman SoraNews24, jalur sepanjang 250 meter ini, yang disebut 'Nakamise Dori'. Jalur tersebut dipagari oleh puluhan usaha kecil, sebagian besar terdiri dari toko yang telah dijalankan oleh keluarga selama beberapa dekade.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa toko paling populer adalah yang menjual manisan. Jika Anda mencari manisan tradisional untuk menandai waktu di daerah tersebut, Anda dapat pergi ke toko kecil bernama Kinryuzan.
Tapi, toko tersebut tak kuat lagi bertahan di masa pandemi Covid-19. Berita penutupan toko mengejutkan banyak orang di Jepang, terutama pelanggan lama.
Sebelumnya, pemilik toko sempat membuat pengumuman di depan toko tersebut tentang penutupan tersebut mulai 23 Juli 2021. Banyak yang dengan cepat menyimpulkan bahwa pandemi dan penurunan turis ke Sensoji sebagai alasan penutupan. Namun, pihak staf mengonfirmasi bahwa masalah sebenarnya adalah tidak ada penerus untuk mengambil alih toko itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kesulitan Utama
Banyak masalah yang dihadapi oleh banyak bisnis tradisional lama seperti Kinryuzan. Salah satunya karena generasi muda semakin tergoda oleh pekerjaan kantor yang aman dan bergaji tinggi. Padahal, keluarga di Kinryuzan telah membuat manisan tradisional seperti mochi (kue beras) dan agemanju (kue beras kukus goreng dengan isian manis) selama berabad-abad.
Mereka juga mampu menjalankan roda bisnis mereka. Namun, keluarga mereka tidak memiliki siapa pun sekarang untuk menjalankan bisnis tersebut.
Bukan hanya kurangnya penerus yang mengancam toko-toko lama seperti ini, tetapi juga meningkatnya persaingan dari pusat perbelanjaan. Meskipun merupakan area bersejarah, sejumlah tempat baru untuk membeli manisan dan suvenir telah bermunculan di distrik Sensoji dalam beberapa tahun terakhir, seperti pusat perbelanjaan bertingkat Marugoto Nippon di dekatnya yang dibuka pada 2015.
Ditambah lagi, pemilik toko di Nakamise Dori terkena kenaikan sewa 16 kali lipat pada 2017. Baru-baru ini, pemerintah daerah telah menyerukan penggusuran toko, dan mudah untuk melihat mengapa begitu sulit bagi toko yang dikelola keluarga untuk tetap berbisnis di sini, bahkan tanpa memperhitungkan penurunan pelanggan karena pandemi.
Â
Advertisement
Restoran Zaman Edo
Sebelumnya, sebuah restoran di Jepang juga mengumumkan penutupan secara permanen, seperti dilansir dari laman Soranews24, Selasa, 19 Januari 2021, dampak ini juga dirasakan oleh restoran bernama Kawajin yang harus menutup permanen bisnis mereka. Restoran di distrik Shibamata Tokyo ini telah melayani pelanggang selama 231 tahun.
Kawajin didirikan pada 1790 silam, sekitar zaman Edo (1603--1868). Eksistensi yang begitu lama tentu membawa popularitas restoran ini begitu melambung. Restoran ini bahkan jadi lokasi perjamuan pernikahan untuk adegan di Otoko wa Tsurai Yo, sebuah serial film Jepang populer yang umumnya dikenal sebagai "Tora-san."
Restoran Kawajin terkenal dengan sajian ikan air tawar, termasuk hidangan ikan mas dan belut seperti kabayaki, belut mentega dengan saus manis yang disajikan di atas nasi dalam kotak persegi panjang.
Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang
Advertisement