Sukses

Strategi Produk Fesyen Lokal Bertahan di Tengah Pandemi

Kualitas yang baik senantiasa dijaga sejak awal melakukan penjualan produk fesyen ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 banyak mengganggu sektor yaang mengakibatkan pemutusan hubungan kerja dan merugikan bisnis. Namun, hal itu sepertinya tidak terjadi terhadap bisnis fesyen, termasuk industri fesyen lokal.

Contohnya, merek Bunz yang mengeluarkan produk kaus, poloshirt, kemeja, sweater, crewneck, hoodie, jaket, hingga celana. Owner Bunz Fendi, mengatakan awalnya hanya iseng membuat pakaian dan dalam menjalankan usahanya memang tak semulus yang diharapkan.

Namun karena ketekunan dalam berbisnis, seiring waktu akhirnya produk Bunz terus berkembang di tengah pandemi. "Sejak awal, kualitas kami selalu kami utamakan," ujar Fendi.

Menurutnya kualitas baik ini senantiasa dijaga sejak awal melakukan penjualan secara offline sebagai strategi bertahan di tengah pandemi sehingga permintaan tetap mengalir.

Bahkan karena banyak permintaan pasar, akhir Fendi melebarkan penjualannya di toko online seperti Lazada dan Shopee. Soal kualitas, produk Usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM) ini memiliki desain simpel dan casual, yang selalu dikembangkan berdasarkan tren atau yang banyak diminati oleh pasar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Sangat Terjangkau

"Soal harga, produk kami sangat terjangkau pas di kantong masyarakat," ungkapnya. Dengan desain dan warna basik namun tetap stylish, produk ini bisa dikenakan baik oleh laki-laki maupun perempuan.

"Ke depannya kami akan membuka jaringan berbagai marketplace ke seluruh Indonesia," harapnya.

3 dari 3 halaman

Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion