Liputan6.com, Jakarta - Balai Taman Nasional Kelimutu menjawab beredarnya berita yang menyebutkan penyusutan muka air terjadi di salah satu danau kawah di Taman Nasional Kelimutu. Salah satu danau yang disorot karena terjadi penurunan muka air adalah Danau (Tiwu) Ata Bupu.
"Danau ini secara visual tampak airnya berwarna hijau kehitaman yang dipengaruhi karena adanya lumut yang tumbuh pada batuan – batuan di dasar kawah," kata Kepala Balai TN Kelimutu, Hendrikus Rani Siga, dalam siaran pers yang diunggah dalam akun @btn_kelimutu, Kamis, 19 Agustus 2021.
Advertisement
Baca Juga
Hendrikus menambahkan, Balai Taman Nasional Kelimutu bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menganalisis kondisi tersebut. Hal itu untuk merespons keluhan masyarakat, terutama pelaku wisata yang khawatir hilangnya keunikan Danau Kelimutu.
Berdasarkan analisis awal terhadap penurunan muka air danau, didapatkan hasil bahwa penurunan air danau ini tidak berkorelasi langsung dengan aktivitas vulkanik. Hal itu dimungkinkan terjadinya penguapan/evaporasi yang tinggi pada 2019 karena adanya penurunan curah hujan di Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu.
Masyarakat Suku Lio masih menjunjung tinggi adat dan budayanya. Kepercayaan yang masih kuat sampai dengan saat ini adalah bahwa perubahan di tiga Danau Kelimutu diyakini akan adanya bencana atau malapetaka yang akan terjadi, seperti ditulis dalam laman kelimutu.id.
Seperti yang sempat dialami masyarakat Suku Lio pada gempa bumi dan tsunami pada 1992. Diyakini bahwa sebelum terjadinya bencana tersebut, salah satu danau yang ada mengalami perubahan warna terlebih dahulu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Panjatkan Doa
"Karena kepercayaan yang masih kuat tentang mitos danau, Balai TN Kelimutu secara rutin memfasilitasi acara pemberian makan arwah (Pati Ka) di Danau Kelimutu, salah satunya seperti yang dilakukan pada tanggal 31 Juli 2021," ujar Hendrikus.
Pati Ka dilakukan oleh beberapa Mosalaki (pemangku adat) dengan tujuan untuk memanjatkan doa dan permohonan kepada arwah dan leluhur agar seluruh anggota masyarakat dapat terhindar dari segala marabahaya atau tolak bala. Di luar kepercayaan akan ritual tolak bala yang telah dilakukan tersebut, hasil pengamatan secara visual oleh petugas TN Kelimutu menunjukkan bahwa saat ini kondisi permukaan air Danau Ata Bupu kembali meningkat.
"Indikasinya adalah tidak terlihatnya lagi batu-batuan di dasar danau yang sebelumnya tampak pada saat terjadi penurunan permukaan air danau. Foto terakhir yang diambil pada tanggal 14 Agustus 2021 menunjukkan fakta dan mengkonfirmasi adanya peningkatan permukaan air Danau Ata Bupu tersebut," imbuh Hendrikus.
Â
Â
Advertisement
Kapan Buka?
Pihak Balai TN Kelimutu berharap permukaan air Danau Ata Bupu akan terus mengalami peningkatan sampai dengan ketinggian yang sama seperti kondisi pada 2017 lalu. Sejumlah warganet penasaran ingin berkunjung ke sana dengan menanyakan kapan wisatawan bisa berkunjung ke sana.
"Min Tgl 26 Agusutus Kelimutu sudah di Buka kah ?" tanya seorang warganet. "kami mengikuti kebijakan ppkm yang ada yaa sobat, pasti nanti akan di infokan," jawa admin akun @btn_kelimutu.
Hingga saat ini, Taman Nasional Kelimutu masih ditutup untuk wisatawan hingga 23 Agustus 2021.
"Untuk sobat kelimutu yang bertanya kapan Danau Kelimutu buka, saat ini mimin informasikan bahwa berdasarkan arahan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi tentang perpanjangan PPKM level 4, Instruksi Mendagri No 31 Tahun 2021 serta arahan Bupati Ende dalam upaya mencegah penyebaran penularan Covid 19 di Kabupaten Ende maka penutupan kunjungan wisata ke Danau Kelimutu diperpanjang sampai tanggal 23 Agustus 2021," tulis akun tersebut.
5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi
Advertisement